Anews. Semarak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, masih berlangsung meriah hingga saat ini. Salah satu momen paling mencolok datang dari Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur yang mengerahkan sekitar 500 personel ASN dan non-ASN untuk ambil bagian dalam pawai peringatan 17 Agustus yang digelar hari ini, Rabu (28/08).
Pawai ini mengambil rute dari PTC Pancor menuju Taman Tugu Selong, dan pastinya akan dipadati oleh masyarakat yang antusias menyaksikan pawai. Menariknya, seluruh armada dari Dinas Pertanian yang ikut serta dalam pawai dihiasi dengan berbagai hasil pertanian dan perkebunan lokal, mencerminkan kekayaan komoditas pangan daerah.
“Hari ini ada sekitar 500 personel pertanian yang kami terjunkan. Ada dari Asosiasi Pasar Tani, KTNA, Brigade Pangan, UPP, hingga seluruh karyawan dan karyawati dinas. Semua lengkap kami libatkan,” ungkap Azis, Sekretaris Dinas Pertanian Lotim, kepada media.
Dinas Pertanian mengusung tema Ketahanan Pangan dalam pawai tahun ini. Setiap kendaraan peserta diisi dan dihias dengan hasil pertanian lokal seperti padi, jagung, sayuran segar, buah-buahan, hingga hasil olahan pertanian. Tidak hanya sebagai simbol ketahanan pangan, hasil panen tersebut juga langsung dibagikan gratis kepada masyarakat setelah pawai selesai.
“Semua hasil pertanian dan perkebunan yang kita bawa hari ini akan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat di garis finis,” tambah Sekdis.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Lotim, Darajata, menyampaikan bahwa keterlibatan luas para pegawai dan mitra pertanian merupakan bentuk kebersamaan untuk merayakan hari kemerdekaan.
“Teman-teman dari kecamatan juga ikut memeriahkan. Mereka membawa hasil pertanian dengan kendaraan masing-masing dan menggunakan pakaian adat daerah, ini bentuk semangat dan kebersamaan yang luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa partisipasi ini menjadi sarana untuk menunjukkan potensi pangan lokal dan komoditas andalan yang dimiliki Lombok Timur. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat melihat langsung keberagaman dan kekayaan hasil pertanian yang tumbuh di wilayah mereka.
“Selain memeriahkan HUT RI, ini juga sebagai ajang edukasi publik tentang ketahanan pangan daerah, serta bagaimana pertanian menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tutup Darajata.
Acara pawai 17 Agustus di Lombok Timur tahun ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ajang promosi pertanian lokal dan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat desa.