AmpenanNews.com – Pembangunan lintasan Sirkuit Motocross yang di Desa Lantan, kecamatan Batukeliang Utara (BKU), Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), diyakini tidak berdampak buruk terhadap pasokan air pada Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) setempat.
Mengingat dalam pengerjaan sirkuit dengan lintasan tanah tersebut banyak menumbalkan pepohonan yang berada di areal pembangunan. Baik yang memang sudah ada sejak dulu, maupun yang sengaja ditanam warga.
Plt Direktur Utama PDAM Tirta Ardhia Rinjani Bambang Supraptomo, menjelaskan bahwa, lokasi pengerjaan proyek Sirkuit Motocross itu bukan termasuk daerah hutan lindung yang pungsinya menjaga debit air. Sehingga dampak terhadap pasokan air untuk Lombok Tengah tidak akan terganggu.
“Inikan lahan terbuka yang sudah dikelola oleh masyarakat, lihat saja isinya pohon pisang itu yang dialih pungsikan menjadi lahan Sirkuit,” jelas Bambang, belum lama ini.
Disampaikan juga, lahan yang dijadikan sebagai tempat balapan motor treal itu merupakan lahan dengan status Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang dikelola oleh masyarakat untuk menanam pisang, coklat, dan jenis tanaman lainnya.
Kemudian, terkait dampak jangka panjang dari penebangan pohon dan penggusuran lahan tersebut, ia katakan tidak terlalu signifikan. Mengingat lokasi sirkuit dengan hutan lindung berjarak sangat jauh.
“Saya pikir kalau dampak jangka panjang tidak terlalu signifikanlah,” kata Bambang.
Bambang juga menegaskan bahwa, keberadaan sirkuit Motocross di wilayah sumber mata air itu tidak ada yang perlu dikhuatirkan. Mengingat bahwa konsep pembangunan yang diwacanakan tidak seperti pembangunan yang ada di wilayah kawasan ekonomi khusus (KEK Mandalika).
“Kalau yang dikhuatirkan multi player efeknya seperti pembangunan gedung gedung disini tidak akan ada,” tegasnya.
“Jadi jangan samakan Sirkuit ini akan sama dengan yang diselatan (Sirkuit Mandalika) yang akan dibangun gedung hotel berbintang, itu tidak ada,” pungkasnya.(di)