Lalu Iqbal beri masukan petani muda di Sembalun, bandingkan Lombok dengan New Zealand
Terjemahan

AmpenanNews. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki yang sekarang menjabat sebagai Jubir Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal memberikan masukan moral bagi para petani muda di Kecamatan Sembalun. Lalu Iqbal mengatakan kualitas hasil produksi petani di Sembalun cukup melimpah.

Lalu Iqbal, menyampaikan bahwa kualitas kesuburan tanah di bawah kaki Gunung Rinjani bisa dimanfaatkan lebih serius agar menghasilkan produksi lebih makmur. Dengan kondisi itu kata Lalu Iqbal, masyarakat Kecamatan Sembalun bisa menggunakan pupuk organik untuk bercocok tanam. Sehingga dapat menghasilkan tanaman berkualitas.

“ Sembalun ini surga. Kesuburan tanah di Sembalun sangat luar biasa. Jadi harapan saya jangan malu dianggap sebagai negara pertanian,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ini kepada sekolompok pemuda di Sembalun belum lama ini.

Baca Juga :  Travel Umroh Fidya Tour, Diminta Kembalikan Uang Calon Jamaah Umroh

Para petani di Sembalun, lanjut Lalu Iqbal, harus belajar dari Negara New Zealand. Dalam setahun para petani di New Zealand berhasil menghasilkan cuan Rp 800 juta pertahun.

“ Beda dengan petani kita di Indonesia hanya mampu mendapatkan Rp 80 juta pertahun dari produksi pertanian,” ujar Lalu Iqbal.

Agar diketahui, kata Lalu Iqbal, serapan tenaga kerja di bidang Pertanian di New Zealand mencapai 70 persen. Hal itu berlaku karena masyarakat New Zealand bangga jadi petani.

“ Kondisi kita saat ini pertanian tidak lagi menjadi mimpi anak muda di NTB. Harusnya kita bangga apalagi kita memiliki tanah yang subur,” kata Lalu Iqbal.

Baca Juga :  Pelantikan Pj Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur

Satu perwakilan pemuda di Sembalun, Muhammad mengatakan kondisi pertanian Sembalun memang meninggalkan banyak catatan. Selain pertanian sektor Pariwisata menjadi hal yang penting untuk dibenahi di Sembalun.

“ Akar masalah pertanian ada didistribusi hasil panen. Jangan dulu kita bicara skala nasional. Bicara di NTB saja masih kesulitan mendistribusikan secara maksimal,” katanya.

Ia juga mengatakan, harus keterlibatan pemerintah dalam mendistribusikan hasil pertanian khususnya di NTB terlebih lagi di Kecamatan Sembalun.

“ Masalahnya pemerintah kita sering impor ini itu dari Jawa. Padahal untuk produksi kita suplai sampai ke Bima sampai daerah Jawa. Seharusnya ini diatur oleh Pemerintah,” kata dia kepada Lalu Iqbal.

Sebagai contohnya kata Muhammad hasil pertanian di Sembalun masih sulit memasarkan hasil petani. Hasil pertanian masih berkutat dalam daerah.

Baca Juga :  Pembayaran Proyek Fisik DAK 2023 Dikbud Lotim akan Tuntas Desember

“ Kemudian soal harga produk pertanian di NTB sering tidak normal seperti bawang merah, bawang putih, cabai dan padi. Bisa juga dinaikkan standar kualitas harganya,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada Lalu Iqbal agar ke depan pemerintahan tidak banyak alibi dalam membangun perekonomian di tataran pertanian di NTB.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments