Warga Kalijaga Timur Tanam Pohon Pisang , Protes Jalan Tak Kunjung Ada Perbaikan
Terjemahan

Anews.Warga Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, menggelar aksi unjuk rasa dengan menanam pohon pisang di tengah jalan dan melakukan blokade sepanjang akses utama desa, Senin (4/11/2025). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga karena jalan di wilayah mereka tak kunjung diperbaiki, bahkan tidak masuk dalam daftar pengerjaan proyek multi years (tahun jamak) pada 2026 mendatang.

‎Ketua Pemuda Desa Kalijaga Timur, Munawir Haris, mengatakan aksi yang dilakukan warga merupakan luapan kekecewaan sekaligus kepedulian terhadap kondisi jalan yang sudah lama mengalami kerusakan parah. Menurutnya, hingga kini belum ada tindakan konkret dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

“Sebenarnya dulu, Bupati sudah menjanjikan perbaikan pada tahun anggaran 2026. Tetapi realitanya sampai hari ini tidak ada. Bahkan dalam daftar perbaikan jalan yang beredar di media, jalan Desa Kalijaga Timur tidak masuk dalam program tahun ini,” ujar Haris saat ditemui di lokasi aksi penanaman pohon pisang.

‎Haris menegaskan, Desa Kalijaga Timur merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Kabupaten Lombok Timur, sehingga warga menilai tidak adil jika infrastruktur di wilayah mereka terus diabaikan.

Baca Juga :  Bupati Lombok Timur Paparkan Komitmen Perlindungan Sosial dalam Wawancara Paritrana Award 2025

‎“Aksi kami dengan menanam pohon pisang dan memblokade jalan ini adalah bentuk protes keras agar pemerintah mendengar suara kami,” tegasnya.

Menurut Haris, kerusakan jalan di desanya disebabkan oleh lalu lintas dump truck pengangkut pasir yang setiap hari melintas. Kondisi tersebut diperparah saat musim hujan karena jalan yang berlubang menimbulkan genangan air di sepanjang ruas.

“Pemicu utama jalan rusak adalah banyaknya dump truck tambang yang keluar-masuk. Saat hujan, air menggenang, dan kalau panas, debunya luar biasa,” tambahnya.

‎Selain menghambat aktivitas masyarakat, kondisi jalan yang rusak juga berdampak pada kesehatan warga. Debu tebal akibat kendaraan tambang kerap masuk ke rumah-rumah penduduk, terutama bagi mereka yang tinggal di pinggir jalan.

Baca Juga :  Dandim Lotim, Butuh Sinergitas Dalam Penanganan Covid-19

“Debu itu kan kalau nggak disiram, masuk ke rumah warga. Apalagi yang rumahnya persis di pinggir jalan,” keluhnya.

‎Aksi penanaman pohon pisang dan blokade jalan tersebut diinisiasi langsung oleh masyarakat Kalijaga Timur tanpa campur tangan pihak luar. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan yang menjadi akses vital kegiatan ekonomi warga.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lombok Timur belum memberikan tanggapan resmi  secara lugas atas tuntutan warga, namun ia menduga munculnya protes dari masyarakat tersebut akibat menyebar nya data ruas jalan  yang akan dikerjakan pada tahun 2026 mendatang.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments