Anews. Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, secara resmi membuka kegiatan seleksi pemagangan ke Jepang yang digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Lenek Daya, Kecamatan Lenek, pada Senin (14/7). Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya kesiapan mental, kedisiplinan, dan adaptasi budaya bagi calon peserta magang yang akan diberangkatkan ke Negeri Sakura.
“Kita harus menyadari bahwa budaya kerja di Jepang berbeda dengan di Indonesia. Para peserta harus mampu menyesuaikan diri dan mengadopsi etos kerja serta kedisiplinan tinggi yang menjadi ciri khas bangsa Jepang,” ujar Bupati Warisin.
Ia juga menegaskan bahwa program magang ini tidak hanya sebatas pengalaman kerja, tetapi juga sebagai ajang pengembangan diri. Menurutnya, peserta akan mendapatkan keterampilan baru, pemahaman teknologi, hingga pembentukan karakter yang lebih disiplin. “Yang tadinya tidak disiplin jadi disiplin, yang belum paham teknologi akan jadi paham,” tegasnya.
Bupati juga menyoroti pentingnya aspek legalitas dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa keberadaan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) telah memastikan seluruh proses pemagangan dilakukan sesuai prosedur dan aturan hukum yang berlaku.
“Ini adalah bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mencetak tenaga kerja terampil, sekaligus melindungi mereka secara hukum. Biaya pelatihan pun sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah masing-masing,” tambahnya.
Di hadapan para peserta, Bupati juga menitipkan pesan moral. Ia mengingatkan agar seluruh pemagang menjaga nama baik keluarga, daerah, dan negara selama berada di Jepang. “Jangan sampai melakukan hal-hal tercela. Boleh bekerja sampai larut malam, tapi ibadah tetap harus dijaga,” pesannya, seraya menambahkan bahwa Jepang memiliki banyak fasilitas ibadah bagi umat Islam.
Sementara itu, Kepala BPVP Lombok Timur, Very Vahrudin, menjelaskan bahwa program seleksi ini merupakan bagian dari upaya konkret dalam menurunkan angka pengangguran di daerah. “Ini bukan hanya tentang bekerja di luar negeri. Ini adalah proses pembentukan mental, kedisiplinan, dan keterampilan global,” ujar Very.
Sebanyak 119 peserta tercatat mengikuti proses seleksi yang terdiri dari berbagai tahapan. Mereka yang lolos seleksi awal akan melanjutkan ke pelatihan pra-pemberangkatan tahap 1 di BPVP Lombok Timur, sebelum mengikuti pelatihan tahap 2 di BPVP Bogor. Peserta yang lulus dari seluruh proses tersebut akan diberangkatkan ke Jepang sebagai tenaga magang.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat dan perwakilan institusi, termasuk Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Kadisnaker Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, serta perwakilan dari Im Japan, LLK Selong, FKJP Jepang, IKAPEKSI NTB, dan LPK wilayah Provinsi NTB.
Program pemagangan ke Jepang ini diharapkan mampu mencetak generasi muda NTB yang tidak hanya siap kerja secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing global dan integritas tinggi.