Anews. Dari seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram Bulan Juni 2025 telah terjadi gempa bumi sebanyak 463 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 463 kejadian tersebut terdapat 4 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Untuk kejadian gempa bumi dirasakan terjadi di wilayah NTB pada 6 Juni 2025 pukul 14:44:04 WITA dengan M3.2 dan kedalaman 10 Km dirasakan di Sumbawa III MMI dan 6 Juni 2025 pukul 21:42:01 WITA dengan M4.5 dan kedalaman 85 Km dirasakan di Bima dan Dompu III MMI.
Pada 17 Juni 2025 pukul 21:21:12 WITA dengan M4.1 dan kedalaman 10 Km dirasakan di Sumbawa dan Dompu III MMI serta 19 Juni 2025 pukul 19:26:13 WITA dengan M2.9 dan kedalaman 10 Km dirasakan di Lombok Timur II MMI.
Dari hasil analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Bulan Juni 2025 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempa bumi dan dominasi sumber gempa bumi.
Sedangkan adapun uraian berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempa bumi Bulan Juni 2025 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 29 Juni 2025 sejumlah 28 Kejadian. Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 381 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 82 kejadian dan Tidak ada kejadian gempa bumi dengan M ≥ 5. Pada tanggal 30 Juni 2025 mendominasi kejadian gempa bumi di Bulan Juni 2025 dengan jumlah 24 kejadian pada rentang M < 3.
Pada akhirnya berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 373 kejadian, gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 90 gempa bumi dan Tidak ada kejadian gempa bumi dengan kedalaman > 300 Km. Berdasarkan kondisi Seismisitas Wilayah NTB dan Sekitarnya Bulan Juni 2025 aktivitas gempa bumi didominasi di daerah sumber gempa bumi Sesar Aktif di Darat sekitar Gunung Tambora, Sesar Aktif Darat di Pulau Lombok, Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Flores Back Arc Thrust Segmen Sumbawa.
Untuk masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan, ST, MM., melalui WAG.