Anews. Dari seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram pada Bulan Oktober 2025 telah terjadi gempabumi sebanyak 582 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 582 kejadian tersebut terdapat 2 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Untuk kejadian gempa bumi dirasakan terjadi di wilayah NTB pada 01 Oktober 2025 pukul 00:49:43 WITA dengan M6.0 dan kedalaman 12 Km dirasakan di Pulau Sapudi V-VI MMI, Sumenep IV MMI, Situbondo, Sampang, dan Surabaya III – IV MMI, Tuban, Denpasar dan Gianyar III MMI, Jember, Sidoarjo dan Mojokerto II – III MMI, Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang, dan Poncokusumo II MMI.
Sedangkan pada 20 Oktober 2025 pukul 13:56:03 WITA dengan M4.9 dan kedalaman 17 Km dirasakan di Waingapu, Waikabubak, Tambolaka, Labuan Bajo, Manggarai, Kab. Bima dan Kota Bima III MMI.
Dari hasil analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Bulan Oktober 2025 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempa bumi dan dominasi sumber gempa bumi.
Uraiannya berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempa bumi Bulan Oktober 2025 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 01 Oktober 2025 sejumlah 120 Kejadian. Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 494 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 87 kejadian dan 1 kejadian gempa bumi dengan M ≥ 5. Pada tanggal 01 Oktober 2025 mendominasi kejadian gempa bumi di Bulan Oktober 2025 dengan jumlah 102 kejadian pada rentang M < 3. Berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman D< 60 km sebanyak 475 kejadian, gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 105 gempa bumi dan 2 kejadian gempa bumi dengan kedalaman D≥ 300 Km.
Pada akhirnya, berdasarkan kondisi Seismisitas Wilayah NTB dan Sekitarnya Bulan Oktober 2025 aktivitas gempa bumi didominasi di daerah sumber gempa bumi Subduksi Lempeng Indo-Australia, Sesar Aktif di Dasar Laut Selatan Pulau Madura dan Flores Back Arc Thrust Segmen Sumbawa.
Kepada warga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http:/ww.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.goid), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan, ST, MM.
