Anews. Rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Lombok Timur menjadi bagian dari salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Bupati Lombok Timur H.Herul warisin sebagai upaya untuk mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Timur, Zulpan Hadi, menyatakan bahwa proyek rehabilitasi irigasi saat ini masih dalam proses lelang di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kabupaten Lombok Timur diharapkan dapat segera berkontrak pada pertengahan bulan Juli.
Zulpan Hadi menjelaskan bahwa tujuh paket proyek rehabilitasi irigasi tersebut memiliki total nilai lebih dari 13 Miliar Rupiah dan saat ini masih berada pada tahap lelang. Proyek-proyek ini tersebar di beberapa daerah irigasi (DI) seperti DI Peresak Siren di Kecamatan Sakra, DI Sadat, DI Temiling Montonggading, DI Aik Anyar, dan beberapa DI lainnya.
“Diharapkan kontrak untuk proyek ini bisa selesai pada pertengahan Juli. Rehabilitasi jaringan irigasi yang kami lakukan sangat penting karena rata-rata kemantapan dari DI yang akan direhabilitasi ini masih di bawah 60 persen,” ujar Zulpan Hadi.
Proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini menjadi bagian dari komitmen Bupati Lombok Timur yang didukung oleh Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total anggaran hampir 14 Miliar Rupiah. Zulpan Hadi optimis bahwa proyek rehabilitasi ini akan selesai tepat waktu, sesuai dengan kontrak yang memakan waktu pekerjaan hingga lima bulan.
“Rehabilitasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas jaringan irigasi, yang pada gilirannya akan mendukung produktivitas pertanian. Kami berharap proyek ini dapat berjalan sesuai rencana, dan selesai tepat waktu untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah ini,” tambahnya.
Diharapkan dengan rehabilitasi ini, kondisi jaringan irigasi yang ada akan semakin baik dan dapat memenuhi kebutuhan air untuk sektor pertanian yang sangat bergantung pada keberlanjutan irigasi yang optimal.