Akademisi UGR Soroti Serius Wacana Dikbud Lotim Penyesuaian Gaji GTT dan PTT
Terjemahan

AmpenanNews. Akademisi Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok, Karomi, M.Pd, menyoroti serius wacana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur (Kab Lotim) yang ingin melakukan penyesuaian terhadap gaji honorer Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama lima bulan, terhitung sejak Agustus hingga Desember 2023.

Menurut Karomi, wacana kebijakan Kepala Dinas Pendidikan yang ingin mengurangi gaji para guru honorer tersebut dinilai tidak sejalan dengan visi dan misi PJ.Bupati Kab Lotim yang telah mengusung tagline Lotim yang berkemajuan selama satu tahun kedepan.

“Kepala Dinas Pendidikan itu semestinya tidak sembarangan berwacana ingin memangkas gaji guru honorer, sebab mereka guru honorer ini sangat berjasa dalam mendidik anak bangsa, ini juga ada kaitannya dengan kesejahteraan. Seharusnya bukan lagi pemangkasan melainkan penambahan gaji honorer mereka,” ucapnya, kepada media ini, Sabtu (9/12/2023).

Baca Juga :  Pemkab Lotim Ajukan Dua Raperda

Karomi, juga sempat menyinggung jawaban PJ.Bupati di pemberitaan salah satu media lalu, terkait dengan wacana dikbud tersebut diduga terkesan tidak di koordinasikan terlebih dahulu ke Bupati, sehingga menjadi ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat.

“Kami menduga terkait dengan wacana kebijakan dikbud ini mengambil langkah sendiri tanpa koordinasi dengan pimpinannya,” kata dugaannya.

Karomi, juga mempertanyakan alasan dikbud lotim melakukan wacana penyesuaian gaji honorer yang katanya di media dikarenakan akibat keterbatasan anggaran (APBD)

“Menurut hemat saya, anggaran untuk gaji honorer yang bersumber dari APBD ini kan sudah di ketok pada awal Tahun 2023 lalu, lantas kenapa harus ada wacana penyesuaian kembali di pertengahan tahun, harusnya kalau ada tenaga honor baru, mestinya itu disampaikan di anggaran perubahan lalu atau dengan kata lain mereka yang keluar SK honorernya di pertengahan tahun lalu akan dapat di bayarkan tahun 2024, tidak kemudian berwacana mengorbankan gaji honorer lama yang sudah mengabdi lebih dulu,” ucapnya.

Baca Juga :  Dugaan Penyelewengan Pajak Anggaran, Sekwan DPRD Lotim Naik Status ke Penyidikan

Sementara itu ditempat terpisah, seorang guru honorer yang enggan dimediakan namanya, kepada media ini menyampaikan bahwa wacana kebijakan dikbud yang ingin melakukan pemangkasan gaji guru honorer ini begitu ramai mendapat tanggapan di forum guru saat ini. wacana pemangkasan gaji honorer seperti ini juga pernah heboh pada awal tahun lalu.

“Saya baru tau wacana kebijakan dikbud lotim yang ingin memangkas gaji guru honorer tahun ini dari group wa guru, dan wacana kebijakan dikbud ini sontak banyak mendapatkan beragam komentar dari teman-teman guru honorer kalau betul itu dilakukan. tapi sepengetahuan saya pribadi wacana ini belum di laksanakan Bang, karena GTT & PTT APBD belum menerima honornya sampai saat ini (5 bln)”, katanya.

Baca Juga :  Gubernur Luncurkan Sekolah Mandiri Energi di Lingsar

Sementara itu ditempat terpisah, pada saat media ini berupaya mengkonfirmasi terkait wacana kebijakan dikbud tersebut kepada PJ.Bupati, H.M.Juani Taofik, melalui pesan singkat, Sabtu (9/12/2023), PJ.Bupati belum memberikan tanggapan.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments