AmpenanNews. Perbaikan dermaga pelabuhan labuhan haji yang sempat rusak akibat aktifitas bongkar muat cangkang sawit pada beberapa bulan lalu dipastikan oleh penyedia rampung September 2023 ini.
” perbaikan dermaga pelabuhan labuhan haji saat ini sudah tuntas dilakukan, hanya saja tinggal pemasangan karet fender dan insyaAllah hari ini karet fender pada dermaga tersebut akan dipasang,” ucap penyedia pemenang tander dalam hal ini Fikri,
kepada media melalui via telepon, Rabu (13/9).
Fikri, juga menyebut kerusakan pada dermaga pelabuhan labuhan haji yang telah dilakukan perbaikan itu dipastikan cukup kuat dan tidak gampang mengalami kerusakan kembali seperti sebelumnya.
“InsyaAllah bangunan dermaga yang telah diperbaiki tersebut kuat dan tidak rusak meski di manfaatkan sebagai tempat sandar ataupun tempat bongkar muat barang,” pungkasnya optimis.
Sementara itu adapun total anggaran perawatan yang telah digunakan oleh pihak penyedia yaitu sebesar Rp.100 juta.
” Anggaran perawatan yang kita gunakan pada dermaga tersebut sebesar Rp.100 juta. selain itu sebelumny dalam proyek ini juga pernah ada temuan BPK sebesar Rp.100 juta dan sudah dilakukan pengembalian,” bebernya.
Sementara itu di tempat terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Timur Iswan Rahmadi, saat ditanya terkait kualitas perbaikan dermaga yang pernah rusak akibat disandari kapal barang tersebut, ia hanya menekankan kepada penyedia yang bertanggungjawab untuk dapat dilakukan perbaikan dengan baik.
“Penekanan kita ya supaya diperbaiki dengan baik” singkatnya.
Sebelumnya kerusakan kontruksi di beberapa titik pada dermaga pelabuhan labuhan haji ini sempat disoroti oleh ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) NTB Hendra Saputra, dan ia sempat meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat mengatensi proyek rehabilitasi dermaga pelabuhan labuhan haji, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
Adapun alasan ketua PGK NTB saat itu mendorong APH untuk dapat mengatensi proyek yang tuntas dikerjakan pada Desember tahun 2022 lalu dengan total anggaran Rp.3 Miliar, karena diduga telah mengalami kerusakan pada beberapa titik bangunan pada saat dimanfaatkan sebagai tempat sandar bongkar muat barang cangkang sawit pada bulan lalu.
” Proyek ini belum genap satu tahun tuntas dikerjakan oleh pihak kontraktor pelaksana dengan biaya yang cukup pantastis, akan tetapi pada saat dimanfaatkan sebagai tempat sandar dan bongkar muat barang diduga mengalami kerusakan dan beberapa bangunan cor-coran tempat karet fender yang telah dipasang pada dermaga tersebut terlepas,” ucapnya.
Meskipun proyek rehabilitasi dermaga labuhan haji tersebut saat ini masih dalam pemeliharaan kontraktor pelaksana, namun ia menyebut patut di pertanyakan kualitas dari pembangunan tersebut,
” Kita minta APH untuk tindak lanjuti,karena perlu di ragukan kualitas dari proyek tersebut jika belum 1 tahun sudah hancur di beberapa titik atau mengalami kerusakan. meski di perbaiki kualitas akan tidak sama kalau cuma di tambal sulam saja,” singkatnya.