Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Dimata Pemerhati Budaya "ITDC Harus Membangun MUSEUM SASAK"
Terjemahan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sepatutnya memiliki keberpihakan kebudayaan juga terhadap suku sasak sebagai tanggung jawab moralnya terhadap gumi sasak ini.

 

Memang diakui, keberadaan KEK Mandalika di Desa Kute, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Sasak terutama wilayah pujut. Namun wilayah sasak baik di timur , utara, barat dan mataram tentunya mendapatkan pula kontribusi akan keberadaannya bahkan di luar daerah.

Namun demikian, ada yang membuat kegelisahan dan kegalauan sebagai pemerhati budaya tidak menutupi bahwa banyak merugikan masyarakat kultural namun secara kelembagaan sasak pada umumnya telah dirugikan jika bilamana pihak ITDC tidak memberikan keberpihakan kepada kebudayaan masyarakat sasak.

Baca Juga :  Warga Tolak Penutupan Pasar Hewan di Lombok Tengah

Perlu diketahui, Suku Bangse Sasak ini termasuk salah satu dari 10 suku tertua di Nusantara, bahkan juga tentunya suku tertua di Nusa Tenggara Barat . Seluruh suku bangsa didunia tentulah memiliki Museum sebagai tempat mengabadikan simbol simbol peradabannya.

Jadi sangat miris jika suku bangsa yang besar ini tidak memiliki Museum yang berdiri kokoh di kawasan ITDC.

Apa yang akan disuguhkan ITDC dengan fasilitas yang super mewah memang harus dilakukan akan tetapi tentunya haruslah tidak melupakan ciri khas daerah tersebut sehingga bisa dikatakan grand desain ITDC harus berpihak juga kepada peradaban suku bangse Sasak.

Apa yang akan dipersembahkan ITDC kepada Dunia International terhadap kawasan ini untuk wisatawan mancanegara?
Kememewahan? mereka lebih mewah,
Kemegahan? mereka mempunyai bangunan yang lebih megah.
Keindahan? ada yang lebih indah.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN Tematik Unram Buat Program Zero Waste di Pulau Maringkik

Kemegahan dan Kemewahan serta Keindahan akan lengkap dan dikatakan Super Prioritas bila kebudayaan suku sasak disuguhkan kepada para tamu Negara berupa Museum Kebudayaan Suku Bangse Sasak.

Terlalu banyak fakta fakta kesejarahan bisa menceritakan tentang kejayaan suku bangse sasak sejak ratusan tahun yang lalu.
Masjid Masjid Kuno yang tersebar diwilayah empat paer (wilayah) di Lombok ini masing masingnya tentulah meninggalkan manuskrip dalam bentuk kitab kitab Kuno baik Tulisan Lontar sasak maupun tulisan kitab arab melayu atau bahasa sasak melayu dalam guritan aksara Arab, Belum lagi Kemaliq Kemaliq dan makam makam para wali yang di keramatkan oleh masyarakat Sasak

Sebagai Kawasan Super Prioritas, ITDC harus bekaca kepada negara negara lain yang membangun wilayah yang super mewah dengan taraf International, akan tetapi ciri khas dan budaya Negara, Wilayah bahkan Daerah tersebut tidak dihilangkan sama sekali bahkan mereka membangun dengan gambaran budaya setempat yang tidak akan mengurangi kemegahan dan kemewahan serta keindahannya.

Baca Juga :  Antisipasi Bencana Alam Saat WSBK, Korem 162/WB Gelar Simulasi Kontijensi

“ITDC Harus membangun MUSEUM SASAK”

Penulis :
MAMIQ JAGAT

Photo ditengah

Pemerhati Budaya Bangse Sasak

Petinggi Persatuan Pedalangan Indonesia NTB
Ketua Divisi Ritual Majelis Adat Sasak
Pernah mendapatkan Penghargaan Museum NTB sebagai seorang Pujangga Lontar Sasak yang menterjemah geguritan geguritan Sasak sebagai Ajaran Tasawuf Sasak .

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments