Hikayat Suluk Kota Mataram dan Pengajian Syah Adat
Terjemahan

AmpenanNews. Tradisi Baca Hikayat Suluk merupakan salah satu metode dakwah pada masa lalu dengan melekatkan Seni Baca Kitab Kuning tulisan Arab Melayu karangan para Ulama Ulama penyebar Islam zaman dahulu .

Seni sastra yang bertuliskan Arab melayu merupakan ciri khas dasar dasar dalam memperkenalkan islam, yang dari awal hingga kajian ilmu islam lebih mendalam. Sehingga Ayat ayat yang terkandung didalam Al qur’an maupun hadits membumi dengan indah ,sejuk dan dalam kedamaian

Dalam pembacaan hikayat suluk kali ini, dibacakan oleh Ustadz Saprianto, dengan inti bacaan hikayat tersebut menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT.

Usai pembacaan hikayat, dilanjutkan dengan Pengajian Syah Adat untuk lebih memperjelas makna yang terkandung dalam bacaan hikayat oleh Drs. H. Lalu Agus Fathurrahman.

Baca Juga :  Tahun 2021 Program Bidang Peternakan Lotim Meningkat

Dalam uraiannya, Miq Agus (panggilan akrabnya) melaksanakan isra mi’raj, perjalanan 50.000 ribu tahun akan tetapi perjalanan tersebut bisa ditempuh hanya dengan satu malam

” perjalanan hidup kita maka kita harus suci, setelah mampu menyelesaikan sehingga sebagai seorang muslim harus Dudu Selam Dining Sholat
justru Islam game Hanyuci Halal Hanegah Haram menuju islam yang sebenarnya.” begitu yang disampaiakan dalam pengajian syah adat.

Untuk acara tersebut dilaksanakan di Kediaman Koordinatol Ritual Tradisi Sasak, Majelis Adat Sasak Lalu Abdurrahim, S.Pd.,MH., Miq Ahim alias Mamiq Jagat, sekaligus dirangkai dengan acara ngurisan.

” Hikayat Suluk juga lebih mengarahkan umat islam digumi Sasak lebih kepada Akhlaqul Karimah Ajaran Nabi Muhammad SAW yang dalam istilah Sasaknya adalah “TITI TATE TINDAK TANDUK TERTIP TAFSILE”. Sehingga benar benar mengaplikasikan makna dari Hakekat Sholat lima waktu sehari semalam.” Tutur Mamiq Jagat.

Baca Juga :  Perempuan Dalam Pembangunan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pasaka (Paseban Sasak Adi ) H. Lalu Sofiyar Putrangga menyampaikan rasa terimakasihnya karena dapat menghadiri acara tradisi sekaligus mengaji Syah Adat.

” Hal ini perlu dilestarikan bahkan kalau bisa diwajibkan disetiap dusun secara serentak untuk membaca Hikayat Suluk atau kitab kuning. Ini nanti akan menumbuh kembangkan kepada generasi Sasak dalam Seni Membaca Kitab Kuning,” ungkapnya kepada media ini.

Seni Membaca Kitab Kuning tersebut dapat disimak divideo dibawah ini.

 

Subscribe
Notify of
guest

2 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments
Achiem
Achiem
2 tahun lalu

Edit sekediq suare ujan tye Bah….mun bau