AmpenanNews. Pakar pendidikan kesehatan Unram Apresiasi Program 100 hari Kapolri terkait keberhasilan penanganan Covid-19 di NTB, sehingga Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat ( POLDA NTB) dibawah komando Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K., MH, bersama TNI serta Satgas Covid-19 tak henti-hentinya dan tanpa mengenal lelah menjalankan tugas penegakan prokes Covid -19 di masyarakat hingga hari ini. Kegiatan inipun terafiliasi hingga keseluruh penjuru wilayah Nusa Tenggara.
Dalam kegiatan ini juga, melibatkan tiga pilar diantaranya Kepala desa, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, yang berjibaku meleksanakan penegakan Prokes di tengah-tengah aktifitas dan kesibukan masyarakat sehari-hari. Melihat soliditas tiga pilar ini akademisi kesehatan Unram angkat bicara.
Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp. THT-KLK(K).M.Kes. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat ( UNRAM) mengatakan di ruang kerjanya Kamis (20/05),
” Kami sangat mengapresiasi kinerja TNI, POLRI dalam bekerja menjalankan penegakan Protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Kami saling bersinergi dan saling berkolaborasi dalam menjalankan tugas kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Prokes dalam membentengi serangan virus Covid19.” Ungkap dr. Hamsu.
Lanjut dr. Hamsu, langkah Polri dalam melakukan penutupan dan penyekatan masyarakat diperayaan hari raya Idul Fitri dan perayaan ketupat di NTB saat ini, akademisi kesehatan ini menilai, langkah yang dilakukan TNI-POLRI cukup baik untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid dengan varian baru yang akan muncul, seperti yang terjadi di Negara India yang menewaskan ribuan orang.
“Tindakan tegas petugas ini patut kita patuhi demi kebaikan bersama. Meski di satu sisi ada yang merasa di rugikan. Seperti pekerja pariwisata dan pedagang di tempat-tempat wisata. Tentu ini tidak bisa dipungkiri sebab jika ini tidak dilakukan maka apabila terjadi musibah lebih besar akan memakan waktu yang lama dalam penyelesaiannya. Sisi baiknya ditutupnya tempat wisata dan penyekatan dibeberapa hari ini akan menyelamatkan ribuan bahkan jutaan orang di NTB dari penyebaran Virus yang mematikan ini.” Terang Hamsu.
Melawan musuh yang tidak nyata amatlah berat seperti saat ini tatkala dunia dilanda musibah serangan Virus Covid-19, perang melawan virus dibutuhkan kerjasama dari semua eleman masyarakat, semua harus bergerak secara masif dan yang paling penting adalah munculnya kesadaran diseluruh lapisan masyarakat tentang penegakan disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan Covid 19. Jika ini sudah berhasil dilakukan maka secara otomatis penyebaran virus akan terhenti.
Disisi lain, dr. Wahyu Sulistya Affarah, MPH. Kabid Humas RS Unram sekaligus Staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unram juga sebagai anggota Satgas Covid -19 Unram mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur sekali dengan kehadiran TNI-POLRI dalam pelaksanaan proses penanganan Covid 19 khususnya pasien di Rumah Sakit Unram. Kesigapan kerja dua pilar ini ( TNI-POLRI), sangat baik sekali dan sinergitasnya sangat luar biasa dalam menekan konflik yang terjadi terhadap pasien serta pihak rumah sakit, sehingga tidak ada komplain serta keributan yang terjadi. Ungkap Farah.
” Kita nyebutnya dua pasangan sejoli yang kompak, karena selalu bersama-sama dan mesra dalam menjalankan tugas sehari-hari.” Terang Farah melihat Bhabinsa dan Bhabinkamtipmas dalam menjalankan tugas dilapangan selama pandemi covid.
dr. Farah melanjutkan, sisi positif dari masa pandemi sangatlah banyak, salah satunya adalah munculnya prilaku baru yang terjadi di masyarakat secara universal.
“Pandemi adalah percepatan merubah prilaku hidup sehat ditengah kehidupan masyarakat. Prilaku lama yang diabaikan sehingga pada masa pandemi seperti sekarang ini dilakukan setiap waktu. Seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan. Untuk itu seluruh komponen masyarakat di NTB diharap taati Protokol Kesehatan dan ikuti himbauan pemerintah dalam menegakkan pelaksanaan protokol kesehatan.” Tutup Farah.