Kabid BPBD Lotim
Terjemahan

AmpenanNews. Berdasarkan fakta yang terjadi hari ini dan beberapa minggu sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur ( Lotim ) melalui Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kab.Lotim, telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan pada 15 Kecamatan.

Dari 21 jumlah Kecamatan yang ada di Lotim, 15 Kecamatan di antaranya berstatus tanggap darurat kekeringan seperti Kecamatan Jerowaru, Keruak, Suela, Sambalia, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montong Gading, Sikur, Sembalun, Pringgabaya, Aikmel, Lenek dan Suralaga.

Penetapan SK tanggap darurat oleh Pemkab tersebut, berlaku mulai 14 September sampai 31 Desember 2020, dan hal itu di akui oleh Kepala Bidang (Kabid) darurat dan logistik BPBD Lotim Iwan, saat di temui wartawan di kantornya, Senin (14/9).

Masih kata Iwan, Dengan di tetapkan nya SK tanggap darurat kekeringan ini, BPBD mulai intens berkoordinasi dengan lintas OPD, termasuk dengan Polres Lombok Timur dan PMI Lombok Timur, dengan harapan dapat membackup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam pendistribusian air bersih bagi masyarakat.

Baca Juga :  Tolak UU Cipta Kerja, Serikat Buruh Bersimpati dengan Bagi Takjil

Terhadap upaya siaga pun mulai di lakukan hari ini, dimana terdapat Lima mobil tangki air BPBD yang sudah di standbykan di empat Kecamatan, dengan rincian Jerowaru dua unit, Keruak satu unit, Kecamatan Suela satu unit, Sambelia satu unit.

Sementara untuk 11 Kecamatan seperti Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montonggading, Sikur, Sembalun, Sambelia, Aikmel, Lenek dan Suralaga, tidak di stanbaykan mobil tangki oleh BPBD.

“Terhadap Masing-masing Kecamatan yang tingkat kekeringannya agak kurang seperti di 11 Kecamatan, mobil tangki air kami standbykan di kantor BPBD dan On Call, sebanyak enam unit” jelas Iwan.

Sementara itu upaya lain yang pernah dilakukan oleh Bidang darurat dan logistik BPBD dalam menanggulangi dampak kekeringan di Lotim, khususnya sebelum di tetapkannya tanggap darurat kekeringan oleh Pemkab Lotim, telah melakukan pendistribusian air bersih kepada masyarakat sejak tanggal 3 Agustus hingga 13 September.

Baca Juga :  Sat Pol PP Lotim Belum Serius Lakukan Penertiban Poster Politik

“Sebelum SK tanggap darurat bencana kekeringan ini di tetapkan, kami sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat, dengan rata-rata 40.000 liter per hari dengan total jumlah liter keseluruhan yang sudah di distribusi selama 43 hari yaitu, satu juta liter lebih menggunakan armada yang ada” ingatnya.

Di tetapkannya 15 Kecamatan menjadi status tanggap darurat, situasi tersebut juga cukup memberikan pengaruh terhadap penggunaan anggaran pada Bidang BPBD Lotim.

Atas dasar itu kemudian BPBD Lotim, melakukan pengusulan tambahan anggaran untuk kepentingan oprasional distribusi air bersih.

“Kami telah mengusulkan anggaran melalui dana tidak terduga sebesar 1,9 Miliar. nantinya dana 1,9 Miliar ini akan di pergunakan untuk biaya pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak yang ada di 15 Kecamatan” ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur NTB, "Tidak boleh ada lagi Pemerintah & Pengusaha yang Feodal"

Selain itu dari dana usulan tersebut, Kabid darurat dan logistik, juga berencana akan membiayai pengatifan kembali Pos pemadam kebakaran yang ada di Kecamatan Sambelia.

“Sampai dengan hari ini, pada wilayah tersebut sudah tiga kali terjadi musibah kebakaran, baik itu di Padagoar, sambelie dan Belanting” pungkasnya.


Subscribe
Notify of
guest

1 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments
Raden Hamdani
Raden Hamdani
3 tahun lalu

Kec.pringgasela juga kekeringan.wabil khusus Desa Pringgasela Timur.