Anews. Penyelidikan kasus kematian anggota Paminal Bidpropam Polda NTB, Brigadir Muhammad Nurhadi, memasuki babak baru. Setelah menjadi sorotan publik, pihak kepolisian akhirnya mengonfirmasi akan melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) untuk kepentingan autopsi.
Dikutip dari media NTBPost.com pantauan tampak tenda didirikan di lokasi pemakaman almarhum di Lombok Barat, yang diduga sebagai bagian dari persiapan pembongkaran jenazah. Proses ini dijadwalkan akan berlangsung pada esok hari Kamis (1/05/).
Melalui Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid, saat dikonfirmasi, membenarkan rencana tersebut.
” Ya mas, tim ekshumasi sudah disiapkan untuk insyaAllah besok dilaksanakan,” ujar Kholid melalui pesan singkat. pada Rabu (30/4)
Sedangkan sebelumnya khabar beredar bahwa Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sempat mengunjungi kediaman keluarga almarhum. Namun informasi tersebut dibantah oleh Kombes Kholid, yang menegaskan kunjungan Kompolnas tidak berkaitan langsung dengan kasus Brigadir Nurhadi.
” Kompolnas datang dalam rangka penanganan kasus di Pesantren Nabi Nuh dan Ponpes Al-Aziziyah di Lombok Barat,” jelasnya.
Dari pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas penyebab kematian Brigadir Nurhadi. Proses autopsi diharapkan mampu memberikan kejelasan dan menjawab dugaan-dugaan yang berkembang di masyarakat terkait kematian anggota Paminal tersebut.
Untuk diketahui dugaan sementara kronologis singkat evakuas pada haru Rabu, 16 April 2025, Pukul 22.17, tempat di Beach House Gili Trawangan, awalnya anggota sedang bersantai di area vila pada pukul 16.40 kemudian korban mulai berenang di kolam renang sekitar pukul 17.00 seorang diri.
Kemudian salah seorang rekan kerja a.n Kompol I Made Yogi Porusa Utama melihat sdr. Brigadir Muhammad Nurhadi tengah berada di dasar kolam saat memasuki area vila dan segara mengevakuasinya ke pinggir kolam.
Kompol I Made Yogi Porusa Utama lalu menghubungi rekan kerja lainnya an. Ipda Haris Chandra atas kejadian tersebut, selanjutnya Ipda Haris Chandra memanggil pihak hotel untuk meminta bantuan. pihak hotel menghubungi klinik warna gili trawangan pada pukul 21.20 WITA untuk melakukan tindakan medis.
Setibanya tim medis di lokasi kejadian pada pukul 21.24 selanjutnya melakukan tindakan pertolongan pertama berupa RJP selama 20-30 menit namun tidak ada respon, selanjutnya melakukan pemasangan infus dan pemberian injeksi jenis epinephrin dan melanjutkan RJP ulang selama 10 menit +/- namun pasien tidak ada respon.
Selanjutnya diberikan AED (Automatic External Defibrillator) namun tidak ada respon dari pasien, pasien kemudian dievakuasi menuju Klinik Warna Medica untuk dilakukan pengecekan EKG. Hasil pengecekan EKG flat (sudah tidak terdeteksi detak jantung dari pasien). pada 22.14 wita Brigadir Muhammad Nurhadi dinyatakan meninggal oleh dokter klinik warna medica gili trawangan dr Lingga Krisna F.
Selanjutnya dilakukan tindakan perawatan jenazah oleh tim klinik warna medica gili trawangan dan mempersiapkan evakuasi jenazah ke RS Bhayangkara. Situasi aman.
Sumber Dikutip dari Media NTBPost.com