Karya Kreatif NTB Dihadiri Gubernur Kesempatan Luas Bagi UMKM
Terjemahan

Anews. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa kegiatan Karya Kreatif Nusa Tenggara Barat (KK NTB) 2025 harus menjadi ruang inklusif yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku UMKM dan industri kreatif di seluruh daerah NTB untuk tampil dan berkembang.

Sambutan Gubernur Lalu Iqbal menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan KK NTB yang berlangsung pada 19–21 September 2025 di Atrium Lombok Epicentrum Mall. Dirinya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah penguatan ekosistem ekonomi kreatif NTB.

“ Tadi saya diskusi dengan Pak Hario beberapa menit sebelum melakukan sambutan. Ke depan, saya mendorong agar KKNTB ini dimulai dengan open bidding, sehingga setiap pelaku industri kreatif di pelosok NTB memiliki kesempatan yang sama untuk tampil. Saya sering menemukan ‘hidden gem’, mutiara-mutiara terpendam yang karyanya luar biasa, tetapi belum mendapatkan panggung. Inilah saatnya kita berikan mereka ruang,” tegas Gubernur.

Baca Juga :  Kekayaan Tenun Budaya NTB Harus Ikuti Trend Fashion

Gubernur menekankan pentingnya konsep graduation dalam program inkubasi industri kreatif. Menurutnya, inkubasi tidak boleh membuat UMKM bergantung terlalu lama pada pendampingan.

“Inkubasi harus membentuk kemandirian. Setelah satu atau dua tahun, mereka harus bisa berdiri sendiri, bukan terus-menerus didampingi. Kalau tidak, kita gagal membentuk jiwa kewirausahaan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Lalu Iqbal juga menyoroti pentingnya literasi keuangan dan perbankan sejak awal proses inkubasi. Dirinya menolak pola bantuan tunai tanpa arah yang justru melahirkan ketergantungan.

“ Saya ingin UMKM kita jadi entrepreneur, bukan hanya penerima bantuan. Tangan mereka suatu saat harus di atas, ikut membantu UMKM lainnya,” tambahnya.

Ia optimistis, dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, perbankan, dan komunitas industri kreatif, UMKM NTB dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.

Baca Juga :  Pemprov NTB Akan Terapkan Ramah Lingkungan atau ECO Office

“ Masyarakat NTB adalah masyarakat yang kreatif dan ekspresif. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, karya-karya mereka bukan hanya dikenal di NTB, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Hario Pamungkas, menegaskan bahwa BI berkomitmen menjadikan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian daerah. Dirinya menyampaikan bahwa penurunan BI Rate menjadi 4,75 persen pada September 2025 merupakan bagian dari kebijakan pro-growth untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk melalui sektor UMKM.

“ Framework pengembangan UMKM Bank Indonesia berbasis pada tiga pilar utama: korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pemasaran serta pembiayaan. Fokus kami adalah mendorong komoditas unggulan daerah, penunjang pariwisata, hingga potensi ekspor,” terang Hario.

BI juga terus memperluas digitalisasi pembayaran melalui QRIS agar UMKM lebih mudah bertransaksi.

Baca Juga :  PHDI NTB Lantik Pengurus Baru Masa Bhakti 2019 - 2024

“ Fashion, wastra, kriya, hingga kuliner NTB punya potensi besar. Melalui KKNTB, kami memberikan wadah untuk meningkatkan daya saing UMKM agar bisa naik kelas,” tutupnya.

Untuk KKNTB 2025 kali ini, menghadirkan 101 UMKM dengan beragam rangkaian acara, mulai dari bazar UMKM, fashion show, business matching, talkshow, literasi keuangan, hingga pertunjukan seni. Sebagian omzet kegiatan ini juga dialokasikan untuk pengembangan wakaf produktif, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.

Gubernur NTB yang di dampingi Ketua Dekranasda NTB, Hj. Sinta Agathia M. Iqbal dan Kepala BI NTB, kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Dompu, Wakil Bupati Lombok Barat, dan Wakil Bupati Lombok Utara, serta berbagai pemangku kepentingan. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kolektif untuk memajukan UMKM NTB.(pr).

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments