Anews. Sektor pariwisata ditetapkan sebagai salah satu fokus utama dalam seratus hari pertama pemerintahan Bupati H. Haerul Warisin dan Wakil Bupati H. Moh Edwin Hadiwijaya. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Bupati Bidang Kepariwisataan, Ahmad Roji, yang menegaskan bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan inventarisasi ulang potensi dan hambatan pariwisata di Lombok Timur.
”Kami berupaya menemukan solusi yang tepat untuk kemajuan pariwisata daerah,” ujar Ahmad Roji Kepada media, Selasa 27 Mei 2025.
Ia menambahkan, dalam jangka pendek hingga satu tahun ke depan, pemerintah menargetkan agar berbagai event pariwisata dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan.
Sebagai contoh, ajang lari internasional Rinjani 100 telah sukses digelar, dan sejumlah event serupa tengah disiapkan untuk wilayah Sembalun serta titik wisata lainnya.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah daerah akan menggelar pertemuan besar seluruh pemangku kepentingan pariwisata pada 5 Juni mendatang, sesuai arahan Bupati. Forum ini bertujuan menyatukan visi dan misi pembangunan pariwisata Lombok Timur, sekaligus menjadi wadah diskusi terkait berbagai kendala di lapangan.
”Kami mengundang seluruh pelaku usaha pariwisata, mulai dari pemilik hotel, homestay, bungalow, hingga pelaku UMKM,” kata Ahmad Roji. Ia menyebut sejumlah isu penting yang akan dibahas, antara lain infrastruktur, fasilitas umum, penerangan, keamanan, kenyamanan wisatawan, dan ketersediaan air bersih.
Dalam pemetaan masalah yang telah dilakukan, Ahmad Roji mengidentifikasi empat persoalan mendesak:
Minimnya event pariwisata sebagai daya tarik utama.
Keterbatasan pembiayaan yang memengaruhi investasi.
Infrastruktur buruk di kawasan strategis seperti Trengwilis, Tetebatu, dan Joben.
Mekanisme bagi hasil pengelolaan kawasan wisata di bawah TNGR dan KPH Rinjani.
Untuk kawasan wisata Joben, saat ini sedang dirancang MoU pengelolaan antara pemerintah pusat dan daerah. Nantinya, Joben akan dikelola oleh Perusahaan Daerah, dengan tahap awal dititipkan di bawah unit Agro, guna memastikan pengelolaan yang profesional dan berkelanjutan.
Ahmad Roji menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi. “Dengan kolaborasi seluruh stakeholder, kami yakin masa depan pariwisata Lombok Timur akan semakin cerah dan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.” singkatnya