AmpenanNews. Penulis, Sutradara dan sekaligus Produser Film Bank Subuh Elang Herdian, mengambil lokasi Kota Tua Ampenan untuk memproduksi film yang menceritakan kehidupan masyarakat yang terjerat oleh para rentenir .
Dalam pertemuan Media ini dengan Elang Herdian, menyampaikan bahwa ketertarikannya dengan Ampenan awal mula pada tahun 2021 pada saat pindah menjadi isnpirasi untuk membuat sebuah film karena sangat lokasinya sangat lengkap untuk pengambilan gambar.
” waktu saya mendengar ada kata bank subuh saya penasaran apa ada bank yang buka pada waktu subuh? bukan akan tetapi tukang tagihnya menagih dari subuh sudah datang sehingga saya nyeletuk sama istri saya kayaknya seru kalau saya buat film depkolektor dengan dengan tukang kredit dari koperasi koperasi nakal, ” katanya.
Itu hanya tersimpan dikepala sebagai pembicaraan yang tidak terlalu memorial lanjutnya sehingga pada tahun 2023 Elang ketemu temannya oramg PT. Federal International Finance, agar dibuatkan film ke Webseries akhirnya kembali dari Makasar, mengumpulkan informasi dan sambil menulis terkait bank subuh, apa yang muncul dari fikiran berdasarkan informasi sehingga diolah menjadi sebuah Naskah.
” Karena menjadi sebuah naskah yang tidak bisa saya apa apain kalau hanya menunggu saja tidak akan teralisasi produksi film ini. Pucuk dicinta ulam pun tiba bertemu dengan Achim (pemeran utama) mengutarakan keinginannya untuk membuat film bank subuh dengan respon baik. Saya fikir dia hanya iseng karena bukan orang film akan tetapi responnya sumbunya dari sini awalnya,” jelasnya.
Elang juga sangat kaget sampai saat ini karena mengumpulkan para pemeran bank subuh ini yang bukan basicnya sebagai orang film akan tetapi bisa terlaksana karena itu merupakan tantangan buatnya untuk mengarahkan mereka.
” Saya sudah buat 20 SIN makanya dari penggalan sin sin saya sudah buat dimasukkan disini, kalau 20 sin sudah ada 1 episode sudah ada saya buat naskahnya. Akan tetapi dengan bertambahnya pemain sehingga sin sin itupun bertambah, malahan menjadi film pendek bukan jadi thriller yang akan kita buat hanya 3 menit ternyata bisa menjadi total durasinya 20 menit. Untuk bank subuh ini diproduksi ada versi thriller dan ada versi panjang 13 menit yang membuat orang tertarik menonton karena banyak adegan dan dialog yang tidak ada di thriller,” jelasnya.
Film Bank Subuh terbuka untuk para sponsor yang turut serta dalam produksi film ini, karena film sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas agar mengetahui mana pinjaman legal dan ilegal begitu juga dengan koperasi koperasi yang marak saat ini, jangan hanya yang penting mendapat duit akan tetapi konsekwensinya tidak difikirkan.
” Ketika nanti masyarakat belum bisa membayar maka akan ada intimidasi baik itu fisik maupun mental mereka, walaupun demikian memang kita tidak menampik untuk adanya kontroversi ada pro dan kontra itu biasa dalam produksi film,” ungkapnya.
Pada akhirnya Elang berpesan agar mejaga spot atau ampenan karena jarang ada lokasi yang seperti ini. Dengan melalui film ini ampenan bisa berkereasi dan memanfaatkan kampung kampung yang ada di Ampenan. Ia juga berencana akan memperoduksi Film yang berjudul “Tunggu Aku Di Ampenan ” dan ” Merarik Diujung Badik“.
Cuplikan dari Film Bank Subuh