Harga Beras Meroket, Kehadiran Bulog di Pertanyakan Oleh LMND
Terjemahan

AmpenanNews. Melonjaknya harga beras medium maupun premium yang membuat pusing rakyat Indonesia, tidak terkecuali di Nusa Tenggara Barat (NTB), sontak membuat Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi Nusa Tenggara Barat (LMND NTB), Rohman Rofiki, pertanyakan kehadiran Bulog yang notabene nya di peruntukan untuk menekan kenaikan harga beras.

Kata Rohman Rofiki selaku Ketua LMND NTB menyampaikan beras yang di jual di eceran saat ini tembus sampai dengan 17.000/Kg dan ini harus menjadi atensi serius pemerintah daerah tidak terkecuali juga Bulog selaku instansi yang harus ikut andil dalam menekan kenaikan harga.

Lebih parahnya lagi, di lapangan Beras Bulog Pun tembus sampai dengan harga 15000 per Kilogram ” ini temuan kami di lapangan, beras Bulog tembus sampai dengan lima belas ribu rupiah per kilogram” ucap Rofiki, pada media ini di Selong, Selasa (20/02/2024).

Baca Juga :  Kepala Bapenda Lotim Sebut Banyak Persoalan Pada Penarikan Retribusi

Rohiman juga menyampaikan bahwa Pangan merupakan hasil bumi yang sangat terkait dengan hajat hidup orang banyak dan harus dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945.

” Peran negara mutlak dibutuhkan dalam menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga melalui lembaga yang dibentuk khusus untuk menangani sektor tersebut secara tersentral” tegasnya

Ia mengatakan melalui peran sentral lembaga tersebut pula, alur distribusi harus dipotong sesingkat mungkin demi terwujudnya harga yang menguntungkan dua pihak sekaligus : petani produsen dan rakyat konsumen. Lebih jauh dari itu, kedaulatan pangan tak lagi menjadi slogan kosong belaka.

” Untuk mencapai kedaulatan pangan tersebut di tingkat daerah, dibutuhkan kolaborasi multi sektor baik Dinas Pertanian, dinas perdagangan dan dinas ketahanan pangan tidak terkecuali Bulog” tutupnya

Baca Juga :  Pengangkatan Kabag ULPBJ Dinilai Tidak Kompetensi

Sementara itu ditempat terpisah Kepala Bulog Lotim, M. Syaukani, menjelaskan untuk jenis beras SPHP Bulog tidak boleh dijual diatas harga Het Rp.10.900,-.

” Untuk beras SPHP Bulog menjual melalui pedagang-pedagang pasar dengan Het Rp 10.900 perkilo. kalau ada ditemukan pedagang menjual di atas harga Het maka bisa dicabut ijinnya atau kemitraannya dari Bulog serta akan di stop. karena sebelum menjadi mitra Bulog para pedagang atau pengecer ini sudah membuat surat pernyataan di atas materai untuk menjual sesuai Het” ucap tegas M. Syaukani, pada media ini saat di konfirmasi via chat, Selasa (20/02/2024).

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments