AmpenanNews. Kegiatan ritual Memareg atau Pareg ( menghadap) ke makam para leluhur di Wet (garis) Kedatuan Sokong, dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Sasak Lalu M Ali Sadikin, dilaksanakan pada hari Senen 9/10.
Dipimpin oleh Mangku Muda Raden Prawangsa, ritual keturunan sekaligus ruwah syukuran dengan kembalinya pusaka milik neneq moyang yang ada di pedalaman Tanjung Kabupaten Lombok Utara yang di pimpin langsung oleh Mangku Muda Raden yang dilaksanakan pada hari Senen 09/10.
” di Kampu Prawira ini kita melaksanakan ritual tahunan disebut memareg karena khusus nya di Prawira ini memiliki tiga tempat tujuan memareg, yaitu di Maqam Sokong, Medana dan Petilasan Segara Katon, ” jelasnya.
Mangku Muda juga menjelaskan bahwa prosesi memareg tersebut seharusnya dilaksanakan pada bulan Agustus karena ada pembangunan di seputaran maqam sehingga pelaksanaannya pada bulan ini.
” Kita selalu melaksanakan memareg ini pada saat bunga Dangar telah mekar, salah satu pohon indemic yang ada dilombok. pada bulan juni dan julu dia kuncup dan pada bulan agustuslah dia mekar, ketika akan muncul bunga maka daunya akan berguguran dan itulah sebagai tanda untuk melaksanakan ritual memareg,” jelasnya.
Bukan hanya sekedar memareg ketika bunga dangar merekah lanjut Raden Prawangsa, akan tetapi itu juga sebagai penanda untuk bercocok tanam atau penanda perubahan musim dan ritual ini bukan hanya dilaksanakan saat ini saja akan tetapi sudah dilakukan sejak neneq moyang atau leluhur.
” setiap tahun kami terutama di Kampu Prawira juga tetap melaksanakan bersama pengeingsir ( tetua adat ) serta para undangan yang lainnya,” tutup Raden Prawangsa.
Sementara itu Lalu M Ali Sadikin, Ketua DPP Laskar Sasak sangat mengapresiasi pelaksanaan Memareg tersebut yang masih dipertahankan oleh ara pengelingsir terutama keluarga di kampu prawira.
” Kebanggaan tersendiri buat tiang (saya) bisa mengjadiri ritual memareg tahun ini, apalagi dipimpin oleh Mangku Muda Raden Prawira yang sangat luar biasa dalam pelaksanaan ritual yang sangat sakral ini hingga sampai selesai,” tutup Miq Denta pagilan akrabnya.