AmpenanNews. Isra’ Mi’raj memiliki tiga substansi, yaitu perjalanan darat dari masjid ke masjid, perjalanan silaturahim, dan shalat. Hal itu diungkap Bupati H. M. Sukiman Azmy pada peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW tingkat kabupaten yang berlangsung Jumat malam (17/2).
Lebih lanjut Bupati menguraikan tiga substansi tersebut. Perjalanan darat dari masjid ke masjid menurutnya menempatkan peran dan fungsi masjid dalam ajaran islam. Masjid pada masa Rasulullah adalah pusat kegiatan masyarakat, di mana setiap aktivitas, tidak hanya ibadah seperti shalat dan mengaji, dilaksanakan di masjid. Saat ini fungsi dan peran masjid sudah jauh berkurang.
Substansi berikutnya Isra’ Mi’raj disebut sebagai perjalanan silaturahim. Diterbangkan Bupati pada perjalanan tersebut Rasulullah SAW dipertemukan dengan leluhurnya, para nabi terdahulu.
Berikutnya adalah turunnya perintah shalat, yang juga merupakan bentuk silaturahim dengan sang pencipta.
Terkait substansi itu, Bupati meminta TGH. Ahmad Muzani yang akan menyampaikan tausiyah pada acara tersebut untuk memperdalam tiga substansi tersebut agar jamaah yang hadir dapat memahami dan menerapkan substansi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Memenuhi harapan Bupati, TGH. Ahmad Muzani diantaranya menerangkan bahwa masjid merupakan madrasah pertama. Masjid pada masa Rasulullah dimanfaatkan untuk mempelajari Al-Quran dan kegiatan lain, termasuk mendengarkan keluh kesah sahabat dan masyarakat. Karena itu menghidupkan atau memakmurkan masjid menjadi bagian dari sunnah. Ia mencontohkan tidak hanya dengan sumbangan berbentuk fisik dan materi, melainkan juga dengan memanfaatkan masjid untuk urusan di luar keagamaan, seperti kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, dan sebagainya.
Sementara itu terkait shalat dijelaskan begitu banyak ayat tentang shalat dan perintah yang dibuka dengan perintah shalat, yang menandakan posisi shalat sebagai yang utama.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid Agung Al-Mujahidin Selong itu dihadiri pula Sekda dan diikuti ASN lingkup kabupaten Lombok Timur