AmpenanNews. Wakili milenial, Bakal calon anggota (Balon) DPD RI Dapil NTB Sabolah menyerahkan berkas syarat dukungan ke KPU NTB, pada hari Rabu siang 28 Desember 2022.
Kalangan milenial, Sabolah didampingi sejumlah tim diterima oleh komisioner KPU NTB, Zuriati, Syamsudin dan Agus Hilman. Pemuda kampung asal Dusun Kelambi, Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah mengapresiasi dan berterimakasih kepada KPU NTB yang telah menyambutnya bersama tim
“Saya bakal calon berterimakasih kepada KPU NTB, karena atas fisilitas menurut kami sangat baik. Saya siap maju dalam kontestasi pemilihan DPD, saya serius sekedar ikut-ikutan. Saya ingin mewakili milenial NTB,” kata Sabolah usai menyerahkan berkas pendaftaran di KPU, Rabu 28 Desember 2022.
Menurutnya, pemilihan DPD merupakan ruang politik yang bisa dijadikan ruang gagasan dalam keberlangsungan pembangunan, baik di daerah maupun nasional.
“Saya mengajak anak-anak milenial untuk tidak anti politik. Mari kita jadikan ruang politik menjadi ruang untuk berkontribusi membanguan kemajuan daerah,” ajak Sabolah.
Dengan berbekal pengalaman aktivis nasional menjadi modal kuat Sabolah untuk memberikan dedikasi yang terbaik untuk kemajuan NTB.
“Saya mohon restu dan dukungan dari masyarakat untuk kita berjuang bersama-sama membawa kemajuan NTB yang lebih baik kedepannya,” ucapnya.
Diketahui, lanjutnya, dalam sejarah bangsa Indonesia tidak terlepas dari kontribusi dari anak muda. Situasi hari ini sudae berubah, eranya demokrasi, maka sudah saatnya anak-anak muda tidak alergi dalam politik.
“Oleh karena itu, saya menyatakan diri, bismillahirahmannirrahim, anak muda harus ikut mengambil bagian untuk berkontribusi bagi daerah yang kita cintai,” tutur Sabolah
Semua anak muda, menurutnya, memiliki kesempatan yang sama, tinggal siapa yang berani terlibat berkontribusi bagi daerah. Kandidat doktor Universitas Negeri Jakarta itu menyebutkan bahwa situasi yang berbeda itu membutuhkan pemimpin yang berbeda pula. Kontribusi-kontribusi ke depan, anak-anak muda sangat bisa terlibat dalam politik untuk berkontribusi bagi kemajuan derah dan bangsa kita.
“Saya tidak ingin isu-isu anak muda hanya muncul dalam momen-momen politik saja. Kita tidak ingin anak-anak muda hanya menjadi objek dalam politik tapi juga harus terlibat menjadi subjek. Oleh karena itu saya mohon izin akan serius mengikuti proses yang akan kita lalui sampai tahun 2024 nanti,” tutup Sabolah.