Komisi III dan PUPR Loteng Diminta Turun Cek Kondisi Jalan Bypass Batujai-Praya
Terjemahan

AmpenanNews.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) M Tauhid, rencananya dalam waktu dekan akan meminta Komisi III, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Loteng untuk mengecek langsung kondisi jalan by pass Batujai – Praya.

Hal itu ia lakukan untuk menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait buruknya kondisi jalan tersebut. Walaupun begitu, memang ruas jalan utama penghubung antara wilayah selatan dan utara Loteng itu sering kali diperbaiki. Namun tidak pernah menuai hasil yang memuaskan, malah sebaliknya.

Oleh karenanya, Pimpinan Dewan dalam hal ini akan meminta pihak terkait untuk segera mengecek dan melihat kendala sehingga jalan tersebut banyak dikeluhkan masyarakat, khususnya warga selatan wilayah Loteng yang kesehariannya melintas di sana.

Baca Juga :  Gubernur NTB Hadiri Miladiyah Ponpes Ridhol Walidain NWDI

‘’Terkait dengan ruas jalan batujai praya, kami di pimpinan dewan akan meminta rekan – rekan di Komisi III, dan Dinas PUPR melihat kondisi di lapangan,’’ kata M Tauhid, saat ditemui AmpenanNews.com seusai mengikuti acara di SMAN 4 Praya, Jum’at (22/04/22).

Namun sejauh ini, pihaknya sebagai pimpinan dewan yang tergabung dalam Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Lombok Tengah belum mengetahui jelas status jalan tersebut. Sehingga, dengan turunnya Komisi yang membidangi masalah pembangunan itu nanti dapat memperjelas dari status jalan tersebut.

‘’Mungkin saja jalan nasional itu kan, tapi makanya kita ingin tau dulu apakah jalan kita (Kabupaten), Provinsi, atau nasional yah,’’ ujar politisi Partai Grindra itu.

Baca Juga :  Kemendikbud dan Plan Indonesia Dorong Pendidikan Setara Bagi Seluruh Murid

Sementara di tempat terpisah, tokoh pemuda Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat Haidir yusuf, mengungkapkan bahwa, kondisi jalan tersebut memang sangat tidak layak, terlebih keberadaan jalan itu berada di Lombok Tengah, yang mana saat ini telah menjadi daerah internasional tentu akan banyak dilalui orang luar.

‘’Katanya daerah internasional, tapi kondisi jalan kita banyak gelombangnya, kayak lewat di barisan polisi tidur (Speed Bump red),’’ ungkap Haidir.

Selain itu, Haidir atau kerap disapa Iding itu juga menegaskan, sejauh ini pemerintah yang sebagai penanggung jawab jalan tersebut tidak pernah serius dalam memperbaikinya. Sepengetahuannya selama ini, hamper dua kali setahun ruas jalanan itu diperbaiki, namun bukan memperhalus akan tetapi semakin merusak.

Baca Juga :  BNPB Jadikan NTB, Rule Model Penanganan Bencana

‘’Pemerintah selama ini tidak pernah serius untuk memperbaiki jalan ini, masak ada jalan yang diperbaiki tapi bukan tambah bagus malah semakin rusak,’’ tegas iding.

Ia juga menyebutkan bahwa, dengan gelombang yang dipicu dari tembelan aspal itu membuat tidak sedikit yang mengalami kecelakaan. Sehingga, ia meminta kepada pemerintah untuk dapat lebih serius memperhatikan kondisi masyarakat.

‘’Kalau bekerja mohonlah agak serius, jangan hanya mementingkan keuntungan saja tapi lupa dengan nasib masyarakat yang setiap harinya melintas disini,’’ tutupnya. (di)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments