Organisasi Nahdatul Wathan Genap Berusia Enam Puluh Sembilan Tahun
Terjemahan

AmpenanNews. Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) yang didirikan Pahlawan Nasional asal NTB, Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tahun ini genap berusia 69 tahun.

Pada Selasa, tanggal 1 Maret 2022, Organisasi Nahdlatul Wathan menggelar peringatan hari jadi yang diakronimkan dalam sebutan HADI yang berlangsung di lingkungan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani berlangsung khidmat.

Adapun tema HADI adalah “Nahdatul Wathan pusaka Maulana Syeikh Sebagai Perekat Keragaman Dalam Khidmat Menuju Rahmatan Lil’alamin”.

Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin menyampaikan sambutannya pada acara HADI secara virtual. Wapres mengemukakan kontribusi NW dalam memajukan pendidikan, sosial, dakwah Islam tidak diragukan. Terlihat komitmen nyata NW ini ada ribuan madrasah tersebar di seluruh provinsi.

“NW sebagai organisasi kemasyarakatan terus membangun masyarakat yang berpikiran moderat. Tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Tanamkan nilai perdamaian,” ucapnya.

Warpres juga menyampaikan keinginannya agar organisasi yang didirikan Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menjadikan generasi yang menjalankan agama. “Bangun generasi yang mampu makmurkan bumi,” pesannya lagi.

Kuncinya, sambung Wapres, bangun Sumber Daya Manusia yang unggul. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menyiapkan SDM tinggi adalah perintah agama. NW diingatkan agar terus meneladani TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

“Wujudkan visi besar sang pendiri NW. Perluas ajaran Islam yang sejuk dan damai di seluruh Nusantara,”pungkas Wapres.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul wathan (PBNW), Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani menyampaikan NW bermakna pembangunan tentang tanah air, atau bina bangsa. Pendiri NW, Almagfurulah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah nasionalis sejati.

Baca Juga :  Gempa Tektonik Dirasakan Di Lombok Tengah

NW adalah gerakan perjuangan untuk merdeka dari penjajah. Seulang dari Makkah pada 1934, Almagfurullah mendirikan pesantren Al Mujahidin. Tiga tahun berselang, didirikan madrasah yang dinamai Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. “Ninikda telah melakukan revolusi besar, ninik saya reformis sejati dalam bidang pendidikan,” ungkap Ketua PB NW ini menegaskan.

Dalam hitungan puluhan tahun lahir banyak madrasah. Pendiri NW membuka sekolah di dusun dan dasan. “Dalam konteks ini ninikda adalah tokoh visioner dalam bidang pendidikan dan NW selaras dengan perjuangan kemerdekaan menegakkan panji Islam di nusantara,” imbuhnya.

Sebagai organisasi besar, NW telah miliki kekuatan hukum tetap. Warga NW adalah warga yang taat berorganisasi. Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, Negara diminta Maulana Syeikh Zainuddin Tsani ini agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam menjalankan roda organisasi.

Pendiri NW juga mengingatkan taat aturan organisasi. Keberadaan organisasi NW saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dibawah kepemimpinannya, Ketua PBNW ini terus mengembangkan sayapnya hingga ke luar negeri. NW berada di Asia, Afrika, Eropa dan Australia.

NW sambungnya, sudah berbuat banyak pada bangsa. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan. Momentum HADI ke 69 ini katanya, mengajak jemaah bangkitkan semangat perjuangan. Berjuang jangan pagi sore seperti yang telah terang dan jelas dalam wasiat sang Pendiri. Berjuang terus tanpa kenal waktu. “Jangan kerdilkan diri dengan masalah sepele,” ucapnya.

Baca Juga :  Dr. H. Mugni Angkat Bicara Ke Media

Secara khusus, pendiri NW menegaskan bahwa agar taat terhadap aturan organisasi, menghormati pimpinan, tidak melakukan wanprestasi dan tidak berjalan sendiri. “Seperti wasiatnya beliau, banyaklah orang tersesat jalan, mengaku diri NW padahal dia diluar barisan, tidak seturut garis pimpinan,” pungkasnya.

Ketua PW NW NTB TGH. Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin sebelumnya juga mengutarakan, NW adalah ormas yang bergerak bidang pendidikan sosial dan dakwah islamiyah. Almagfurullah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tahun 1934 ketika baru pulang dari Makkah lalu mendirikan Al mujahidin itu banyak menghadapi tantangan. Namanya perjuangan ada saja rintangan. “Ada yang senang dan tidak senang,” tuturnya.

Tujuan didirikannya NW adalah meninggikan kalimat Allah. Almagfurulah Maulanasyaikh mengajar untuk seluruh umat. Bukan untuk kepentingan pribadi. Perjuangan Almagfurulah bisa dijadikan contoh. “Jangan sampai baru ada halangan lalu pindah ke yang lain,”tandasnya.

Almagfurulah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga mengajarkan semangat dalam berjuang. Hal ini digambarkan dalam lagu yang dikarang Maulana Syeikh. Lagu berjudul Ya Fattah Sasak Indonesia itu bukan sembarang lagu. Tapi menjadi semangat perjuangan.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBNW Prof. Dr. Fahrurrozi Dahlan mengemukakan, Almagfurulah berwasiat kepada abituren, NW adalah pusaka. Organiasi yang dilahirkan di Lombok, gumi Sasak itu diminta untuk terus dijaga. “Teguhkan barisan dan selalu kompak,” ucapnya.

Terminologi HADI adalah inovasi dari Ketua Umum PBNW Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani. Maulana Syeikh penerus pendiri NW ini membedakan hari jadi organisasi NW dengan hari ulang tahun madrasah.

Baca Juga :  Bupati Atensi ASN yang Bermain Dalam Pengangkatan P3K dan CPNS Lotim

“Pilihan kata HADI itu diambil dari hasil perenungan. Kata HADI memiliki makna sosialogis dan filosofis. HADI pemberi petunju dan Inspirasi. Pemberi ilmu dan keberkahan,”urainya.

Sebelumnya, Ketua panitia HADI, Muhammad Zuhri, dalam laporannya mengatakan, saat ini organisasi NW memiliki lebih dari 1.500 lembaga pendidikan, ribuan majlis taklim dan ratusan lembaga sosial yang tersebar diberbagai Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Atas berkembangnya organisasi NW ini, setiap tahun Hari Jadi (HADI) NW diadakan oleh keluarga besar NW. Diadakannya HADI NW ini juga untuk memperjelas fakta sejarah tentang keberadaan organisasi NW, yang akan terus dilestarikan oleh keluarga besar NW dibawah pimpinan dan koordinasi pimpinan tertinggi Maulana Syeikh TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, yang terpilih secara konstitusional pada Muktamar ke-14 bertempat di Mataram.

Perayaan HADI ke 69 NW ini dilaksnakan secara hybrid (offline dan online) diikuti dari perwakilan pengurus-pengurus wilayah di seluruh Indonesia dan luar negeri. Ketua Umum PB NW, Maulana Syeikh Lalu Zainuddin Tsani menyempatkan diri menyapa beberapa perwakilan seperti di Papua, Aceh, Kalimantan Timur dan tempat lainnya.

Sebelum acara puncak, panitia HADI NW menggelar berbagai kegiatan sosial, seperti, donor darah, pembagian sejuta sembaako serentak di seluruh Indonesia, pengobatan gratis dan hiziban akbar.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments