Terjemahan

Mengikuti dinamika Pilkada di Lombok Tengah tahun 2020 dan menyempatkan juga sedikit waktu untuk mencermati kota Mataram. Mungkin ini sebagai masukan atau gambaran, tapi bukan rujukan.

Kabupaten Lombok Tengah misalnya. Ada beberapa pola menarik pergerakan kandidat dan tim/relawan dalam wilayah administrasi ( kecamatan, desa/lurah dan dusun/lingkungan ), basis diaspora keluarga, basis parpol/figur-figur parpol, basis ormas/tokoh personal, basis zona (utara, selatan, timur, barat dan tengah) dan zona tak bertuan karena tidak bisa direpresentasi klaim-klaim pengkategorian basis tersebut.

Beberapa kalkulasi dan analisa sederhana yang bisa saya gambarkan,

Pertama. Calon telah mendatangi 100 ℅ Kecamatan, 15 ℅ sampai 83℅ Desa/Kelurahan dan hanya mendatangi 5℅ sampai 43℅ Dusun/Lingkungan. Artinya sebagian besar kehadiran calon diwakili oleh tim/relawan.

Uniknya tim relawan sudah mendatangi 100℅ Kecamatan, 35 sampai 94℅ Desa/Kelurahan dan 15 sampai 65℅ Dusun/Lingkungan. Jadi belum ada calon maupun tim/relawan yang sudah bekerja di 100℅ Desa/Kelurahan, apalagi Dusun/Lingkungan, bahkan ada calon dan tim/relawan yang rendah sekali jelajahnya.

Baca Juga :  Wagub Tekankan Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Penyampaian Informasi

Kedua. Menariknya juga, ada 45 titik di Desa/Kelurahan yang didatangi calon yang sama dan ada 201 titik di Dusun/Lingkungan didatangi oleh calon/tim/relawan yang sama. Wajar saja, titik-titik ini diklaim oleh beberapa calon.

Ketiga. Dukungan Ormas (NU, NW, Muhajirin, Muhammadiyah dan Bodak) belum terlalu signifikan, untuk calon tertentu dan hampir sebagian besar calon bisa mengklaim.

Walaupun demikian, pada kantong-kantong basis ormas tertentu sudah ada yang menguat ke calon-calon tertentu.

Hal ini lebih karena peran tokoh personal di lapangan, sedangkan tokoh elite (struktural) lebih bersifat himbauan dan statement.

Keempat. Sebagian besar calon bergerak dan bekerja dengan tim/relawan bukan dengan parpol. Peran parpol sedikit sekali, itupun oleh beberapa pengurus dan anggota DPRD tetapi tidak signifikan.

Saya agak sulit mempresentase ini, tetapi ini sangat mencolok. Artinya mesin parpol belum maksimal bekerja. Bahkan peran tim/relawan non parpol dan jaringan keluarga jauh lebih besar.

Baca Juga :  Kuliah Umum Kepala BNN RI Sekaligus Launching Program Bersinar di Unram

Kelima. Bisa jadi, ada beberapa calon yang sedang memecah dan membelah suara di kantong basis calon tertentu.

Hal ini untuk memperlambat laju calon tertentu, Indikasinya dilihat dari pergerakan dan upaya-upaya calon dan tokoh-tokoh lobby yang ditugaskan calon.

Keenam. Sangat rendah sekali calon dan tim/relawan benar-benar menawarkan visi misi program calon di masyarakat.

Sebagian besar calon dan tim/relawan memainkan isu zona asal calon, kelebihan personal calon, black campaign, caracter assasination dan isu janji perubahan.

Kontrak politik juga sangat kecil, meskipun ada komitmen2 calon tp tidak terlalu diperhatikan masyarakat.

Ketujuh. Sudah mulai ada pergerakan logistik tapi bersifat sporadik, bentuknya uang dan barang-barang non uang.

Kedelapan. Belum ada calon calon serius mempersiapkan “eksekusi akhir” seperti penyiapan perangkat saksi di TPS, apalagi relawan berbasis Dusun/Lingkungan/TPS.

Baca Juga :  Kodim 1620/Loteng Survey Pembukaan Jalan Usaha Tani

Semua calon masih mengkalkulasi untung rugi efektifitas finansial, masih melihat pergerakan calon lain dan masih berkutat pada mapping di atas kertas, bahkan masih mencari tambahan (sponsor, jual beli asset, pinjam meminjam dan sumbangan keluarga/sahabat).

Kesembilan. Bisa jadi akan ada kejutan, calon tertentu sudah mulai berlari lebih cepat tetapi ada calon yang kelelahan sebelum waktunya. Tapi ini masih sulit diukur, karena saya baru mengamati pada satu atau 2 titik di 5 zona (utara, selatan, timur, barat dan tengah).

Akhirnya, waktu semakin pendek tetapi perjuangan masih akan sampai pada titik kulminasinya. Simpanlah energi dan lainnya agar sampai pada waktunya. Harus tetap solid, semangat dan optimis.
Wallohhu A’lam

H. Lalu Aksar Ansory,

Direktur JADI NTB ( Jaringan Demokrasi Indonesia ) sekaligus Dewan Penasehat Asosiasi Media Siber Indonesia ( AMSI ) Provinsi Nusa Tenggara Barat.


Bank NTB Ramadhan
Bank NTB
Subscribe
Notify of
guest

1 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments
LR Jhoni
LR Jhoni
3 tahun lalu

Hasil pengamatan yg 99 persen sy sependapat.