Kadis Hub Lotim
Terjemahan

AmpenanNews. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Timur Drs. Purnama Hady menyebutkan, terhadap pengembangan destinasi wisata pantai Ekas, Kecamatan Jerowaru, tidak berkaitan dengan gelaran MotoGP Mandalika.

Dijelaskan oleh Purnama, penataan ini bukan karena MotoGP, akan tetapi penataan kawasan tersebut dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka pengembangan destinasi wisata Kabupaten Lombok Timur, khususnya wilayah Selatan, Jerowaru dan sekitarnya.

“MotoGP 2021, itu merupakan salah satu moment, tetapi yang tidak kalah penting bagaimana kemudian destinasi wisata ini dapat di kembangkan. untuk itu Pemkab Lotim akan memulai nya pada Tahun 2021” katanya pada saat ditemui media di kantornya, Senin (26/10).

Diperkirakan Pada tahap awal nanti, Pemkab Lotim akan mulai melakukan pembenahan terhadap infrastruktur sarana dan prasarana yang ada di Ekas, baik itu yang ada di darat maupun di laut.

 

“Ekas merupakan salah satu destinasi wisata yang paling dahulu mendapatkan dampak dari KEK Mandalika, Karena kawasan wisata ini bertetangga dengan pantai Awang dan pantai Kuta Lombok Tengah. Atas dasar itu kita harus bersiap dari sekarang” ungkapnya.

Baca Juga :  Rapat Pembahasan Lahan HGU PT. SKE Dipimpin Sekda Lotim

Sementara itu berbicara program Dinas Perhubungan di Tahun 2021 pada kawasan wisata Ekas yaitu, berupa pembangunan dermaga dan jembatan.

“Secara menyeluruh ada Tujuh item program yang akan dibangun pada kawasan Ekas, pertama Dinas PUPR akan melakukan pembukaan jalan baru, Dinas LHK bertugas melakukan pembenahan kawasan, Dinas Kelautan merapikan dermaga dan keramba apung masyarakat, Dinas Perkim bertugas merelokasi 40 rumah warga yang ada di bantaran sepadan pantai, Dinas Perhubungan akan membangun dua dermaga, sementara Dinas Pariwisata bertugas menggelar Event Wisata”

Untuk diketahui lanjutnya, pariwisata ekas akan didesain menjadi wisata kuliner, yang dimana nanti lapak para pedagang juga akan di bangun secara terapung di teluk Ekas tersebut.

“Nanti masyarakat itu akan berjualan di tengah laut, bahkan sekarang kita sedang membangun sebuah resturant di tengah. Untuk kedepannya, pemerintah juga akan membuat waterboom di tengah laut. Selain itu dalam rangka menyambut Tahun Baru 2021 juga akan di adakan konser di tengah laut teluk ekas” katanya.

Baca Juga :  Kunjungan Kerja Jaksa Agung RI ke Kejari Lombok Timur

Khusus untuk program Dinas Perhubungan pada Tahun 2021, pemerintah telah menglokasikan anggaran sebesar kurang lebih 2,5 Miliar untuk membiayai pembangunan dua dermaga, pertama jembatan atau dermaga aquatec sepanjang 80 meter, dan berikutnya dermaga khusus bagi para nelayan yang ada di Ekas.

“Kedepan para nelayan tradisiinal Ekas harus memiliki tempat tersendiri, tidak di bolehkan perahu parkir di sembarang tempat dan kami sudah siapkan tempat itu di sebelah Utara Ekas” sebutnya

Meski demikian, berbicara cukup dan tidaknya terhadap anggaran yang ada saat ini, Purnama menyampaikan, “saya rasa tidak cukup, akan tetapi kedua dermaga tersebut akan dibangun secara bertahap sesuai dengan kemampuan dana yang ada”.

Dari anggaran dana 2,5 Miliar tersebut, di perkirakan oleh Dishub hanya akan mampu merampungkan dermaga terapung sepanjang 30 meter, sebagaimana hasil pengukuran yang pernah di lakukan.

Baca Juga :  Realisasi Pendapatan Asli Daerah Lotim Semester II Tahun 2022

“Tingkat titik terendah air surut di bagian tengah teluk Ekas itu 85 meter, sementara sebelah utara hanya 30 meter, jadi saya akan bangun dulu jembatan permanen yang di kedalaman 30 meter titik air surut tersebut, baru kemudian ditambah dermaga apung dan panjangnya tergantung dari kesiapan dana,” bebernya.

Terhadap perencanaan pembangunan dermaga tersebut, menurut pengakuan Kadis Dishub, saat ini tengah dirancang karena mengingat sebelumnya belum ada ketetapan mengenai anggaran yang dialokasikan, sehingga meraba-raba atau perencanaannya masih secara menyeluruh.

Adapun maksimal anggaran yang di butuhkan untuk dermaga perahu nelayan dan jembatan apung yang modren di perkirakan menelan biaya sebesar hampir 10 miliar.

“Yang mahal itu adalah Aquatec nya, dimana per satu meter persegi itu bisa seharga 15 juta, kalau kemudian di kalikan panjang 80 meter dengan lebar 3 meter maka akan ketemu angka 7,2 miliar itu baru satu dermaga” tutupnya

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments