Terjemahan

AmpenanNews. Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, S.I.K. MH, menghadiri rapat koordinasi penataan pasar di Kota Mataram.

Rapat digelar di Aula Pendopo Wali Kota Mataram dipimpin langsung oleh Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah. Rakor tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat. Diantaranya, Wakil Gubernur NTB, Danrem 162/WB, Wakapolda NTB, Kabinda NTB, Sekda Provinsi NTB, Ketua DPRD NTB, Kajati NTB, Asisten I Provinsi NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Kalak BPBD Provinsi NTB.

Selain itu, hadir Walikota Mataram, H Ahyar Abduh selaku tuan rumah, Walikota didampingi segenap jajarannya dan Forkopimda Kota Mataram. Antara lain, Kapolresta Mataram, Kajari Mataram dan beberapa pejabat lainnya.

Kehadiran Gubernur NTB, Kapolda NTB, Danrem dan Forkopimda dalam rapat penanganan Covid-19 di wilayah kota Mataram, berharap agar Walikota Mataram, lebih mendisiplinkan masyarakat dlm mematuhi protokol kesehatan covid-19, lebih ketat dan maksimal, sekaligus memberi motivasi dan semangat kepada Walikota untuk terus melakukan upaya – upaya yg luar biasa untuk memutus penyebaran covid-19.

Baca Juga :  Penghargaan TPID Terbaik Di Raih Provinsi NTB

Gubernur NTB mengatakan, ada sedikit kelegaan dengan situasi new normal. Satu sisi bisa menghilangkan kejenuhan. Gelombang kedua penyebaran covid-19 di NTB sangat berbahaya jika disiplin masyarakat tidak terjaga.

‘’ Tenaga kesehatan kita mulai banyak yang terpapar, banyak juga klaster lokal yang terpapar bahkan merambah ke anak-anak. Sehingga kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti protokol kesehatan,’’ ungkap Gubernur NTB, Kamis (28/5/2020).

Sesadangkan Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Siti Rohmi Djalilah mengatakan, sangat penting untuk menjaga kebersamaan menghadapi covid-19. Membutuhkan kekuatan bersama karena jika sedikit saja lengah, dikhawatirkan situasinya sama dengan saat pertama kali covid-19 menyerang.

Wagub juga khawatir dengan banyaknya 67 tenaga medis di NTB yang positif corona.

Baca Juga :  Dispar Lotim, Tidak Berani Memastikan Keseriusan Investor Sebelum Satu Tahun

‘’ Ini bisa membuat kita kekuranagn tenaga kesehatan dan kita harus berkampanye kepada masyarakat NTB. Bahwa covid-19 ini penyakit yang sama dengan penyakit yang lainnya namun lebih berbahaya,’’ terangnya.

Setiap orang yang merasa punya gejala. Harusnya melaporkan diri. Tapi masyarakat malah lari dan bersembunyi.

‘’ PR kita saat ini adalah pasar tradisional. Di mana transmisi lokal saat ini tengah mengejar klaster. Ini memang lebih berat namun dengan kebersamaan bisa kita hadapi bersama,’’ pintanya.

Danrem 162/WB juga memberikan paparan tentang perkembangan covid-19 di NTB. Warga NTB semakin banyak terpapar covid-19. Warga kebanyakan terpapar menjelang Idul Fitri karena euforia berbelanja dan mudik lebaran.

Baca Juga :  Korem 162/WB Gelar Sosialisasi Pembinaan Wawasan Kebangsaan Siswa SMAN 1 Jonggat

‘’ Kepedulian masyarakat terhadap bahaya covid-19 ini masih kurang. Masyarakat harus kita berikan penekanan lebih keras lagi,’’ papar Danrem.

Hasil rakor bersama ini juga menekankan, atensi utama adalah terhadap pasar tradisional.

Nantinya, akan dibuatkan pos terpadu dengan melibatkan anggota TNI/Polri dan Pol. PP, serta kepala pasar.

‘’ Untuk pasar kami akan atur jaraknya dan kami akan bangun posko. Juga berencana melakukan swab masal di sana,’’ kata Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh melalui siaran Pers tertulis Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto S I K, M.Si., kepada media AN.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments