Pesan Akhirat di Balik Jeruji: Wabup Lombok Timur Ajak Warga Binaan Perbaiki Diri pada Milad Muhammadiyah ke-113
Terjemahan

Anews. Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, mengingatkan bahwa setiap manusia berada pada posisi yang sama dalam perjalanan hidup menuju akhirat, tanpa memandang status sosial maupun kebebasan fisik. Pesan itu ia sampaikan dalam Pengajian Milad Muhammadiyah ke-113 yang digelar di Lapas Kelas IIB Selong, Kamis, 20 November.

‎“Tidak ada jaminan bahwa kami yang berada di luar lapas akan lebih lama mencapai akhir perjalanan dibanding warga binaan. Karena itu, bingkisan pesan akhirat dari para tokoh Muhammadiyah hari ini sangat penting untuk kita renungkan,” ujar Edwin.

‎Pengajian bertema “Kesempatan Kedua, Bersinergi Bersama Muhammadiyah” ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pembinaan rohani bagi warga binaan. Lapas Selong diketahui menampung 499 warga binaan. Wabup mengapresiasi tertibnya pengelolaan lapas yang bahkan menjadi tempat penitipan bagi lapas lain di NTB. Meski begitu, ia mengingatkan agar hak-hak warga binaan tetap dipenuhi, seraya menyinggung keterbatasan infrastruktur karena lapas merupakan instansi vertikal.

‎Edwin berharap kerja sama antara pemerintah daerah dan lapas terus diperkuat, seperti kegiatan gotong-royong pembersihan beberapa waktu lalu, guna mendukung proses reintegrasi sosial para warga binaan setelah bebas.

‎Kepala Lapas Kelas IIB Selong, Ahmad Sihabudin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wabup dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan ruang yang terbatas tidak mengurangi antusiasme warga binaan mengikuti rangkaian pengajian. “Komitmen pemerintah daerah sangat berarti bagi pembinaan yang humanis dan berorientasi pemulihan,” tuturnya.

‎Sementara itu, mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lombok Timur, Fathu Rijal menjelaskan bahwa Milad ke-113 tahun ini diisi dengan kegiatan sosial seperti pembagian sembako, beasiswa, dan pengajian sebagai pesan akhirat bagi warga binaan. Pada sesi tausiyah, Ustad Muhammad Arhandika Rahman menekankan pentingnya merawat hati melalui ilmu, membaca Al-Qur’an, dan mengamalkan ajaran agama. “Semua berawal dari hati. Jika hati mati, ia harus diobati dengan ilmu dan Al-Qur’an. Mari pupuk hati, jaga hati,” ujarnya.

‎Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Wabup kepada Kepala Lapas Selong sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dalam penyelenggaraan pembinaan keagamaan tersebut.

Baca Juga :  Hasil Swab Negatif, Pasien ODP Asal Sulawesi Melahirkan Seorang Putri

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments