Anews. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menegaskan bahwa pengelolaan wisata Air Joben, yang terletak di Otak Kokok Joben, Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, tidak akan melibatkan pihak ketiga lagi. Keputusan ini diambil setelah pemerintah daerah memutuskan untuk mengelola kawasan wisata seluas 20 hektar tersebut melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang fokus pada pengelolaan sektor pariwisata.
Bupati Kabupaten Lombok Timur, H. Haerul Warisin, dalam penjelasannya menegaskan bahwa kawasan wisata Air Joben akan sepenuhnya dikelola pemerintah daerah. Dengan begitu, kawasan tersebut tidak lagi terkait dengan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang sebelumnya pernah mengelola sebagian area.
“Kawasan itu murni menjadi milik kita semua dan TNGR tidak boleh lagi mengelola Joben dengan luasan 20 hektar. Ini sudah resmi menjadi hak kita semua dan kedepan juga tidak akan diserahkan pengelolaannya ke pihak ketiga karena nanti akan dikelola sepenuhnya oleh Badan Usaha Milik Daerah,” ungkap Bupati Warisin.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan optimisme terkait potensi pendapatan dari wisata Air Joben. Menurutnya, pendapatan yang dapat dihasilkan dari kawasan wisata ini bisa mencapai lebih dari 250 juta rupiah per bulan.
”Dari wisata pemandian Joben, kita bisa mendapatkan pendapatan lebih dari 250 juta per bulan. Ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan masyarakat sekitar,” kata Bupati Warisin.
Namun, meskipun pengelolaan akan segera dialihkan kepada Pemda, Bupati Warisin mengungkapkan bahwa pengembangan lebih lanjut terkait wisata Air Joben belum bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan izin dari pihak berwenang belum keluar.
”Untuk pengembangan lebih lanjut, kita masih menunggu izin yang belum keluar. Begitu izin tersebut resmi dikeluarkan, kami akan segera meminta konsultan untuk merancang rencana pengembangan kawasan wisata ini,” jelasnya.
Dengan keputusan ini, pemerintah daerah berharap dapat mengoptimalkan potensi wisata di kawasan Air Joben sebagai destinasi unggulan yang dapat mendukung perekonomian lokal, sekaligus menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut.