Anews. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan komitmen kuat dalam mengantisipasi potensi bencana, khususnya abrasi pantai dan banjir yang berdampak pada infrastruktur dan lahan pertanian masyarakat.
Bupati Lombok Timur memberikan perhatian serius terhadap kondisi pesisir yang rentan abrasi. Beberapa wilayah pesisir seperti Ekas, Tanjung Luar, pantai Sepolong, pantai Labuhan Haji, Pantai Aik Manyir, peaisir Korleko, dan pantai Dedalpak telah menjadi fokus pemantauan.
”Beberapa minggu lalu BPBD Lombok Timur telah melakukan survei dan pendataan terhadap sejumlah titik rawan abrasi dari wilayah pesisir selatan hingga utara,” ungkap Lalu Muliadi, selaku Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Jumat 4 Juli 2025.
Terkait dengan penanganan abrasi tersebut, Pemkab Lotim telah mengusulkan program mitigasi kepada BNPB, Kementerian PUPR, dan sejumlah anggota DPR RI di pusat. Muliadi menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan pembaruan informasi begitu ada perkembangan dari proses usulan tersebut.
Namun demikian, model penanganan yang akan diterapkan di masing-masing titik masih belum dapat dipastikan karena saat ini belum memasuki tahap Detail Engineering Design (DED). “Apakah nantinya akan dibangun pemecah gelombang atau penanggulangan tebing pantai, itu akan kita tentukan setelah DED selesai,” ujarnya.
Selain fokus pada abrasi pantai, BPBD Lombok Timur juga melakukan pendataan terhadap sejumlah jembatan rawan yang berpotensi terdampak banjir, khususnya yang berada di daerah aliran sungai (DAS), seperti Kali Tanggek dan DAS Desa Tebeng Mambengi Daya.
Dalam upaya penanganan sementara, BPBD berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS). dimana nantinya BWS akan membantu penyediaan bronjong, sementara BPBD bertanggung jawab atas pengadaan batu serta tenaga kerja.
“Tujuan kita adalah memastikan agar jembatan yang ada dan lahan pertanian masyarakat tidak tergerus saat terjadi banjir,” jelas Muliadi.
Ia menambahkan, seluruh upaya ini merupakan bagian dari perhatian serius Bupati Lombok Timur terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir serta daerah rawan bencana.
“Alhamdulillah, berbagai langkah antisipatif ini telah kita mulai melalui survei, pendataan, dan penyusunan usulan penanganan ke pihak-pihak terkait di tingkat pusat,” tutupnya.