Kementrian KKP RI Menggelar Platihan Pendanaan Bagi Keluarga Nelayan Teluk Awang
Terjemahan

AmpenanNews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) menggelar pemberdayaan Fasilitasi dan Gerai pendanaan usaha nelayan berserta keluarga nelayan di Teluk Awang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Pada Rabu (27/7/2022).

Direktorat perizinan dan kenelayanan, kementerian Kelautan Dan Perikanan, Eka Kurniadi yang melaksanakan kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa, kegiatan itu mrupakan salah satu langkah pemerintah dalam rangka mendukung program kampung nelayan yang maju melalui program pemberdayaan nelayan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan kegiatan fasilitasi dan gerai pendanaan usaha nelayan dan kegiatan pengembangan diversifikasi usaha nelayan.

Kegiatan fasilitasi pendanaan usaha nelayan itu untuk pendanaan usaha. Dimana program ini melibatkan lembaga keuangan perbankan dan nonperbankan. Dengan melibatkan 100 orang peserta nelayan yang berpotensi mengajukan kredit dari lembaga keuangan untuk pengembangan usahanya di bidang perikanan tangkap.

“Jadi kita mengundang dari BRI cabang Praya, kemudian Bank NTB Syariah Cabang Praya, kemudian ada juga praktisi dari Universitas Mataram, dan ada juga kita dari PT Aruna terkait dengan konsep ekonomi berbasis masyarakat kemudian ada juga dari lembaga keuangan KKP,” ungkapnya.

Disisi lain, kegiatan pendanaan nelayan yang berlangsung dari 27 – 29 Juli 2022 bertempat di pelabuhan perikanan Teluk Awang Kecamatan Pujut merupakan salah satu bentuk dukungan program kampung nelayan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022.

Baca Juga :  Nonton Air Mancur, Ratusan Warga Padati Taman Alun-alun Tastura

Tujuan kegiatan itu adalah untuk memberikan informasi program dan produk pembiayaan dari lembaga keuangan dengan output penyaluran pembiayaan, untuk pengembangan usaha nelayan, disamping kegiatan pendanaan usaha lain juga ada kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha.

“Disini kita melibatkan 40 orang keluarga nelayan istri atau Putri nelayan sebagai alternatif usaha dalam upaya pengembangan diversifikasi usaha nelayan dalam usaha meningkatkan pendapatan keluarga nelayan,” terangnya.

Pelatihan dalam pembuatan kain tenun dan kerajinan tangan berupa tas dan manik-manik kemudian dalam kegiatan iKKP juga memberikan paket perlengkapan peserta berupa 10 set alat tenun beserta kelengkapannya, dua unit mesin jahit dan bahan praktek pembuatan kerajinan tangan beserta kelengkapannya.

Pelatihan itu juga diberikan kepada 40 orang peserta wanita nelayan yang nantinya akan melakukan pelatihan lanjutan kepada anggota kelompoknya masing-masing. Untuk lokasinya nani di rumahnya yang kemudian berkelanjutan.

Hal ini menjadi alternatif penopang ekonomi masyarakat nelayan di masa pacekli atau saat ikan tangkap minim. Maka diharapkan istri keluarga nelayan ini dapat membantu dalam peningkatan ekonomi keluarga salah satunya memberikan keterampilan dan pelatihan sehingga nantinya sebagai pertambahan penghasilan.

Baca Juga :  Shell Eco Marathon Lombok 2022 Wahana Ilmu Pengetahuan

Adapun sebagai alasan kementrian Kelautan dan Perikanan memilih Teluk Awang sebagai lokasi pelatihan atau penyaluran program. Dikarenakan Awang merupakan salah satu lokasi yang ditetapkan sebagai Lokasi kampung nelayan maju.

Teluk Awang Kecamatan Pujut ini menjadi peserta Desa Kampung Maju untuk NTB tahun 2022, dimana KKP menetapkan 120 lokasi Kampung Nelayan Maju tersebar di berbagai Desa kabupaten kota Provinsi di Indonesia.

“Sebelumnya bulan lalu juga dilakukan pelatihan perbaikan mesin kapal, kegiatan sosialisasi asuransi mandiri untuk para nelayan oleh direktorat jenderal perikanan tangkap,” paparnya.

Sementara tempat yang sama, Ibu Mariati salah satu istri nelayan asal Dusun awang, Desa Mertak mengatakan, pihaknya sangat bersukur atas pelatihan yang ia terima itu. Bagaimana tidak, menurutnya, pelatihan yang diadakan oleh kementrian Kelautan dan Perikanan merupakan pelatihan perdana yang menyusur ke para nelayan.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa ketika kondisi air laut sedang tidak setabil sehingga suaminya tidak melaut, maka tidak ada lagi sumber penghasilannya. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan yang ia terima itu, ia berharap dapat berkreasi di rumah dan mencari penghasilan lain ketika suaminya tidak melaut.

Baca Juga :  Tetap Waspada Dampak Kekeringan Di Akhir Periode Musim Kemarau 2019

“Saya sangat bersukur, sebelum ada pelatihan seperti ini kita sebagai isteri nelayan ini nganggur aja di rumah. Dan mudah mudahan setelah ada pelatihan ini kita punya bakat untuk mencari tambahan penghasilan,” ucapnya.

Kemudian, perwakilan istri nelayan itu juga berharap supaya pelatihan tersebut ada tindak lanjutnya. Sehingga pemberdayaan kepada keluarga nelayan ini dapat menghantar mereka ke bisnis pribadi.

“Semoga juga ada tindak lanjut, dan kita dapat dibina sampai mampu untuk mandiri,” harapnya lagi.

Tempat terpisah, Amaq Kartiwin salah satu nelayan dari warga Dusun Awang Asem, Desa Mertak mengaku telah melaut selama 15 tahun, ia juga mengaku baru kali ini pihaknya menerima pelatihan semacam itu. Oleh karenanya, ia sangat berharap dalam pelatihan yang digagas oleh kementrian itu, mendapatkan manfaat bagi para nelayan.

“Pelatihan semacam ini yang sangat kita harapkan memang dari dulu. Karena kita sebagai nelayan ini harus dapat binaan dulu baru bisa beradaptasi,” katanya singkat. (di)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments