AmpenanNews. Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram perode 2021/2022 di Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur dalam salah satu program kerja yang dijalankannya adalah melakukan sosialisasi terkait Deman Berdarah Dengue (DBD) atau yang lebih umum dikenal sebagai demam berdarah.
Sosialisasi DBD merupakan program kerja tambahan yang sebelumnya disarankan oleh pihak pemerintahan Desa Dane Rase.
Program ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Dane Rase terhadap bahaya demam berdarah sehingga masyarakat dapat mengantisipasi penyakit DBD ini.
Program ini dilakukan karena kasus DBD telah ada di Pulau Lombok, terutama di musim penghujan saaat ini yang menyebabkan perkembangan nyamuk DBD terjadi lebih cepat.
Dinas Kesehatan Lombok Timur mencatat pada akhir tahun 2021, setidaknya ada 44 kasus Demam Berdarah di Kabupaten Lombok Timur yang telah teridentifikasi dan telah menjalani perawatan intensif baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
Adapun dikutip dari GenPI NTB, terhitung dari tanggal 1 sampai 26 Januari 2022, kasus DBD di Lombok Tengah mencapai 15 orang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Mataram melaporkan bahwa terdapat 55 orang terjangkit demam berdarah sejak 1 Januari 2022 – 19 Januari 2022 dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia.
Program sosialisasi DBD ini dilakukan secara door to door atau blusukan kepada masyarakat Desa Dane Rase di beberapa dusun antara lain di Dusun Batu Lawang, Cerangang, Lengaluh, Semogen, Batu Apit dan Batu Rimpang. Program ini telah dilaksanakan selama 4 kali dan dilakukan dengan membagikan leaflef atau brosur tentang DBD yang bersumber dari Kementrian Kesehatan.
Sosialisasi yang dilakukan meliputi penjelasan tenatang apa itu DBD, cara perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor Demam Berdarah, Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti, gejala awal dan lanjutan DBD, pertolongan pertama dan cara pencegahannya. Program ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2022, 26 Januari 2022, 31 Januari 2022 dan 1 Februari 2022.
Sosialisasi secara blusukan yang telah dilakukan setidaknya mencapai sasaran 100 orang. Diharapkan dari sosialisasi ini, kelompok masyarakat khusunya masyarakat Desa Dane Rase dapat mengenali dan mengantisipasi DBD.