AmpenanNews. Sejumlah warga yang tergabung dari Forum Kepala Desa (FKD), kecamatan Pujut, dan Asosiasi Pengusaha Travel Agen Provinsi Nusa Tenggara Barat (APTA NTB), dan Soladiritas Warga Intern Mandalika (SWIM), menggeruduk kantor ITDC, desa kuta kecamatan pujut, kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Selasa (08/02/22).
Aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dari sejumlah warga yang berprofesi sebagai sopir travel yang tidak dilibatkan dalam akomodasi pada penggelaran MotoGP 2022, pada bulan maret mendatang.
Lalu Buntaran, kepala Desa Ketara dalam orasinya mengatakan, pada hari senin (07/02/2022) kemarin pihaknya menunggu kejelasan terkait hal itu di depan bandara internasional lombok (BIL)sembari melakukan aksi serupa.
‘’jangan bohongi kami lagi, kemarin kami tunggu kalian dari pagi sampai siang tapi tidak ada kejelasan juga, jangan sampai hari ini terulang kembali,’’ Kata Kades Ketara saat orasi.
Ia juga menyebutkan pesan Presiden Joko Widodo saat memerintahkan supaya memberdayakan masyarakat lokal, namun pada nyatanya para sopir transportasi lokal tidak dilibatkan dalam akomodasi transportasi ajang tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika minggu depan.
‘’ kami hanya ingin masyarakat kami dilibatkan dalam segala hal yang bisa mereka lakukan, jangan hanya diberikan janji janji saja,’’ sebutnya.
Ia juga menuturkan, sejak dulu ITDC berjanji akan melibatkan para pemuda maupun warga lokal, namun lagi lagi mereka hanya menebarkan janji semata.
‘’kami sudah capek dibohongi terus, oknum ITDC yang seperti ini harus segera angkat kaki dari sini (Lombok red),’’ tuturnya.
Tempat yang sama, Lalu Reza dari perwakilan sopir transportasi lokal meminta agar pihak ITDC mengambil sikap dalam hal ini. Supaya para sopir lokal tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri.
‘’kami hanya meminta supaya kami dilibatkan dalam akomodasi transportasi dalam motoGP ini, masak orang luar daerah yang enak enak di daerah kita,’’ katanya.
Sementara, Managing Direktur ITDC, Bram Subiandoro saat menemui masa aksi mengatakan, seharusnya apa yang menjadi aspirasi dari para masa aksi itu sebaiknya didiskusikan dengan cara baik baik.
‘’ apa yang menjadi keinginan akan diselesaikan dengan baik. Mohon sabar supaya ada solusi terbaik,’’ kata Bram.
Aksi itu memang sempat memanas dan hampir saja masa aksi mendobrak pintu utama kantor ITDC, dengan situasi itu. Bram meminta kepada para masa aksi untuk tetap bersikap dingin.
‘’kita boleh panas,tapi kepala harus tetap dingin. Semuanya bisa kita bicarakan dengan baik baik,’’ Tutupnya.