Gubernur Dukung Penyusunan Buku “Citra Daerah Sumbawa Dalam Arsip”
Terjemahan

AmpenanNews. Dukungan Gubernur NTB terhadap penyusunan buku citra daerah Sumbawa dalam arsip karena  Provinsi Nusa Tenggara Barat berada persis di tengah-tengah Negara Indonesia. Sehingga banyak kejadian sejarah yang harus terangkum dalam arsip yang baik.

Khususnya berbagai sejarah yang ada di Pulau Sumbawa, dimana karena dua kebakaran di Istana Sumbawa yang menghilangkan cukup banyak arsip sejarah harus kembali dihimpun.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi NTB, bekerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat membahas draft buku “Citra Daerah Sumbawa dalam Arsip” yang akan diterbitkan oleh ANRI.

Baca Juga :  Optimisme Kearsipan Provinsi NTB dalam HUT ke-49 Gubernur NTB

“Semoga tim penyusunan buku ini bisa bekerjasama sehingga arsip sejarah di Pulau Sumbawa bisa terkumpul dengan baik,” ujar Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat membuka acara Focus Group Discussion penyusunan buku tersebut melalui zoom meeting di Ruang Kerjanya, Selasa 3 Agustus 2021.

Pada FDG yang dimoderatori oleh Kepala Dinas Pusda NTB, Multi Siswati selaku perwakilan ANRI menjelaskan penyusunan buku ini merupakan ikhtiar pemerintah dalam rangka mewujudkan arsip sebagai bukti identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Ini hal yang harus dikelola dan dijajaga keberadaannya oleh Negara dan daerah,” tegasnya.

Baca Juga :  Wagub NTB, Sekolah Harus Menjadi Inspirasi Bagi Masyarakat Sekitar

Sementara itu, Yang Mulia Sultan M. Kaharuddin VI Sumbawa menjelaskan, banyak hilangnya arsip Daerah Sumbawa dikarenakan kebakaran yang dua kali melanda Istana bukan tanpa harapan untuk dikumpulkan. Ia menjelaskan masih ada harapan untuk mengumpulkan arsip dengan berupaya mencari langsung ke Belanda yang saat itu menduduki pemerintahan Indonesia.

“Kita berharap arsip tersebut ada di kedua belah pihak, sehingga kita akan berupaya mencarinya ke Belanda jika perlu,” tandasnya.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments