Terjemahan

Lotim – Merebaknya wabah covid-19 di Kabupaten Lombok Timur ternyata cukup memberikan dampak terhadap perputaran ekonomi dimasyarakat, terutama bagi para pedagang kaki lima, yang dimana belakangan ini mulai mengalami sepi pembeli.

Kendati demikian bagi Bang Zae, salah satu pedagang jamu yang kerap mangkal di depan pasar Labuhan Haji ini, dari semenjak mewabahnya virus corona ia malah mengaku kebanjiran pesanan.

“Saya sudah 8 tahun jual jamu baru kali ini kebanjiran pesanan,” tuturnya seraya tersenyum.

Racikan jahe merah yang dikenal dengan sebutan Bandrek tersebut sangat disukai oleh kalangan kaum muda. alasan racikan jahe dapat memperkuat imun tubuh terlebih masa pandemi seperti sekarang ini.

Baca Juga :  Bupati Lotim Serahkan Santunan Jaminan Kematian Ke Ahli Waris

“apabila imun kita kuat insya Allah corona tidak berani dekat,” kata ozi salah seorang pelanggan Bang Zae, asal Kebun Tatar Selong tersebut.

Lain halnya dengan Y, pelanggan yang selalu meminta untuk diracikkan jamu dewasa. Bang Zae menyebutnya Sorengat (sore diminum malam menyengat).

Racikan rempah-rempah berupa temulawak, jahe merah, serai ditambah kunyit yang sudah sirebus tersebut disajikan pergelas seharga Rp. 5.000 Rupiah

“Harga bisa bervariasi tergantung jenis racikan kalau ditambah satu butir telur bebek hijau,” lanjutnya.

Ditempat yang sama salah seorang pelanggan ibu rumah tangga yang enggan menyebut nama, juga mengaku sudah lama mengkomsumsi jamu racikan Bang Zae. Hal ini dilakukan tidak lain untuk menguatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terinveksi virus corona.

Baca Juga :  Januari 2021, Lahan Parkir Di Lotim Akan Dikelola Dishub

” Insya Allah ada pengaruhnya. Paling tidak kita minum satu kali sehari, dari pada mengkomsumsi obat obatan kimia lebih baik yang herbal,” ujarnya sembari tersenyum memandangi suaminya.


Bank NTB Ramadhan
Bank NTB
Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments