Komitmen Serius Lombok Timur Kelola Aset Daerah, Operator Jadi Garda Depan Digitalisasi
Terjemahan

Anews. Di tengah derasnya arus digitalisasi birokrasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tak mau tertinggal. Komitmen memperbaiki tata kelola aset daerah kini diwujudkan melalui implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Barang Milik Daerah (BMD) secara daring. Meski baru berjalan dua pekan, langkah ini sudah menunjukkan dinamika yang penuh tantangan dan semangat yang menyala.

‎Di balik perangkat dan jaringan internet yang jadi tulang punggung sistem baru ini, terdapat para operator yang menjadi aktor kunci. Dalam acara sosialisasi SIMDA-BMD Online yang digelar di Aula Handayani, Senin (28/7), Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, memberikan sorotan khusus pada peran mereka.

“Mereka ini yang kita ajak membangun,” tegasnya.

Baca Juga :  Dipenghujung Tahun 2021, Lotim Meraih Prestasi Melalui TPAKD

‎“Setelah ini online, operator kita bisa bekerja kapan pun dan di mana saja. Tapi tentu, tetap dibutuhkan dukungan infrastruktur seperti jaringan internet.”

‎Edwin tak menampik bahwa digitalisasi pengelolaan aset bukan perkara mudah. Meskipun sebagian besar OPD sudah mulai menyesuaikan, kelengkapan dan ketepatan data masih jadi pekerjaan rumah.

‎“Kadang kita hanya mendapatkan ukuran, tapi jenis materialnya belum tentu jelas. Ini menunjukkan adanya kesenjangan informasi yang menghambat digitalisasi penuh,” jelasnya.

‎Untuk itu, ia meminta agar Bidang Aset memantau langsung data dari seluruh kecamatan, guna memastikan proses berjalan cepat dan akurat.

‎Kerja Malam Demi Aset yang Tertata

Cerita perjuangan juga datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Sang Kepala Dinas, Izuddin, menuturkan bagaimana timnya bekerja hingga larut malam untuk mengejar ketepatan pelaporan aset. Dalam upaya membenahi sarana prasarana, pihaknya bahkan telah memenuhi permintaan pengadaan laptop bagi operator di setiap kecamatan.

“Permohonan laptop yang diajukan sekitar 10 unit  bisa kita penuhi. Ini bagian dari upaya mengoptimalkan pengelolaan aset di tingkat kecamatan, terutama UPTD dan kebudayaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Upaya Kanwil Kemenkumham NTB Menyikapi Polemik UU Cipta Kerja

‎Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kepala BPKAD dan seluruh operator SIMDA-BMD dari berbagai kecamatan. Mereka duduk bersama, menyatukan semangat untuk menyusun ulang pondasi pengelolaan aset yang lebih transparan dan terintegrasi.

Meski baru dimulai, semangat perubahan ini terasa kuat. Di balik layar, para operator kini punya peran yang makin krusial  bukan sekadar entri data, tapi garda depan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan akuntabel.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments