Anews. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2025 ini menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp9 miliar. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, alokasi anggaran tersebut sepenuhnya difokuskan untuk pengadaan peralatan pendidikan, tanpa mencakup pembangunan fisik.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dikbud Lotim, Hadi Satria Wibawa, menyampaikan bahwa seluruh dana tersebut akan diarahkan untuk pengadaan alat peraga dan buku pelajaran guna mendukung proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.
“Tahun ini dari DAK tidak ada untuk fisik, melainkan semuanya untuk pengadaan peralatan sekolah seperti alat peraga dan buku,” ujar Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/7).
Ia menjelaskan bahwa salah satu kegiatan pengadaan, yakni alat peraga untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kini telah memasuki tahap negosiasi akhir di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ), dan diperkirakan segera memasuki tahap kontrak dalam waktu dekat. Sementara itu, pengadaan alat peraga lainnya masih berada pada tahap survei harga.
Meski proses lelang kegiatan DAK terbilang terlambat, Hadi tetap optimis seluruh kegiatan bisa berjalan sesuai rencana.
“Meskipun kita mulai lelang progres DAK di bulan Agustus untuk Dikbud, Insya Allah tidak ada masalah,” katanya singkat.
Ia juga mengakui keterlambatan proses tender disebabkan oleh aturan dari pemerintah pusat. Padahal, idealnya proses lelang DAK sudah harus rampung paling lambat bulan Juli. Namun dengan adanya **perpanjangan batas waktu dari pemerintah pusat**, Dinas Dikbud Lotim yakin semua kegiatan dapat mulai dikontrakkan pada Agustus mendatang dan rampung dalam waktu tiga hingga empat bulan setelahnya.
Dengan alokasi anggaran yang terbatas dan tanpa proyek fisik, pihak Dikbud berharap pengadaan peralatan ini tetap mampu memberi dampak signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan di Lombok Timur.