Anews. Pemerintah terus memperkuat komitmen mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui gelaran “Bursa UMKM: Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro” dengan tema “Legal, Terlindungi, dan Berdaya”, yang digelar di Gelanggang Olahraga Tambora Politeknik Pariwisata Lombok, Selasa (16/9/2025).
Menteri Ekonomi Sumber Daya Manusia, Dr. (H.C.) Drs. A. Muhaimin Iskandar, M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi problematika UMKM dari hulu hingga hilir.
“ Inilah cara agar semua bisa berkoordinasi, berkolaborasi, cari jalan cepat, solusi efektif. Agar UMKM bangkit, naik kelas, dan maju bersama seluruh stakeholders yang ada,” ungkapnya.
Menteri Muhaimin menekankan bahwa penguatan kapasitas UMKM harus dilakukan secara sistematis. Pertama, mendorong pelaku usaha untuk skill up atau meningkatkan kemampuan diri. Kedua, memastikan UMKM mampu naik kelas melalui berbagai pelatihan dan fasilitasi. Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur, transportasi, dan pariwisata yang terintegrasi untuk memberi dampak langsung bagi UMKM.
“ Tidak ada hari tanpa kolaborasi. UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung dan solusi ekonomi rakyat. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh membantu dan mendorong UMKM mengatasi seluruh masalah yang dihadapi,” tegasnya.
Kesempatan itu, Menko SDM juga menyampaikan harapan agar NTB mampu memanfaatkan kekayaan alamnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lebih cepat.
“ Kalau alamnya makmur, sumber daya alamnya kaya, NTB harusnya lebih sejahtera dibanding Singapura. Maka kita harus berani berbenah dan memperbaiki pelaksanaan pemerintahan ke depan,” tambahnya.
Menko Muhaimin mengajak pemerintah, stakeholder dan semua masyarakat NTB untuk terus bekerjasama dengan tekad yang kuat guna memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk masyarakat NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“ Mari kita teruskan kolaborasi ini. Mari kita wujudkan kemajuan NTB dengan sungguh-sungguh. Doakan pemimpin daerah kita selalu sukses dalam memajukan masyarakat,” tutup Menko SDM.
Berikutnya Wamen UMKM, Helvi Moraza, menegaskan bahwa Bursa UMKM merupakan inisiatif kolaboratif untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas sekaligus berkontribusi menurunkan angka kemiskinan.
“ Bursa UMKM adalah tindak lanjut arahan Menko agar pemberdayaan UMKM benar-benar menjadi instrumen utama mengurangi pengangguran dan kemiskinan di tanah air,” jelasnya.
Deputi Usaha Mikro, M. Rizal Damanik, melaporkan bahwa festival ini menghadirkan 28 layanan kemudahan usaha, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hingga fasilitas asuransi mikro. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan pelaksanaan di provinsi lain.
“Alhamdulillah, hari ini UMKM NTB mendapatkan 28 layanan kemudahan usaha. Tahun 2025 ini ditargetkan 87.331 pengusaha mikro akan terfasilitasi berkat sinergi 21 kementerian, BUMN, dan sektor swasta,” paparnya.
Kegiatan ini juga mencakup penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian UMKM dengan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk perluasan jaminan sosial bagi pelaku UMKM.
Hal ini semakin menegaskan melalui acara ini, komitmen pemerintah untuk menghadirkan kebijakan konkret yang berpihak kepada pelaku usaha mikro. UMKM tidak hanya didorong untuk bertahan, tetapi juga berkembang, naik kelas, dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, Deputi Usaha Mikro, Rizal Damanik, Sekretaris Utama BPJPH, Akil Irham, Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iryawan, Direktur KNKS, Bupati Lombok Tengah, jajaran pejabat kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta ribuan pelaku UMKM untuk memperkuat sinergi membangun UMKM Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.(pr).