Lima Perempuan Menyampaikan Haparannya Kepada Bupati Lotim
Terjemahan

AmpenanNews. Lima perempuan dari sekolah perempuan yang ada di Kabupaten Lombok Timur Fauziah, Zinuraini, Kurniati, Siska, dan Marlina, Rabu (27/7/2022) berkesempatan menyampaikan harapannya kepada Bupati Kabupaten Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy.

Adapun harapan ke Lima perempuan tersebut, tidak lain terkait dengan bantuan dan layanan pemerintah. diantaranya terkait persoalan kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bantuan Iuran (PBI), kelengkapan dokumen kependudukan, akta nikah atau akta cerai yang berdampak terhambatnya akses terhadap bantuan sosial dan program pemerintah lainnya, penguatan kapasitas dan fasilitas umum yang layak bagi difabel, upah layak, hingga implementasi terhadap Perbup maupun Perda terkait pencegahan perkawinan usia anak yang dinilai belum optimal juga turut disampaikan.

Baca Juga :  Ketua LASQI NTB Ajak Masyarakat Lestarikan Seni dan Budaya

Sementara itu Bupati Sukiman, yang menerima kehadiran Lima perempuan di Rupatama II Kantor Bupati Lombok Timur tersebut, saat itu juga memerintahkan seluruh jajarannya untuk merespon berbagai harapan perempuan tersebut.

Ia meminta seluruh OPD dapat mendukung upaya pemberdayaan perempuan dan kelompok marjinal rentan seperti difabel. Tidak saja OPD, Bupati juga meminta agar desa dapat mengalokasikan dana bagi pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan tersebut.

Usai merespon hasil musyawarah perempuan tersebut, Bupati melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Institut KAPAL Perempuan terkait pelaksanaan program INKLUSI di Kabupaten Lombok Timur.

INKLUSI merupakan program kemitraan Australia dan Indonesia menuju masyarakat inklusif sebagai salah satu upaya menghapus kekerasan maupun diskriminasi terhadap kelompok rentan dan minoritas menuju pembangunan yang inklusif.

Baca Juga :  Gugus Tugas Covid-19 Lotim Gelar Rapid Test Berbasis ASN

Pelaksanaan program INKLUSI ini menyasar 12 desa di 9 kecamatan dengan tujuan diantaranya memperkuat kepemimpinan perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan, akses, partisipasi, dan kontrol terhadap program-program pembangunan sebagai bagian dari perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dengan perspektif Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI).

Selain itu program ini diharapkan dapat pula mendukung pengintegrasian perspektif GEDSI dalam pengembangan data, perencanaan, penganggaran, pembentukan kebijakan, monitoring dan evaluasi.

Lombok Timur menjadi satu dari 10 kabupaten/ kota yang dipilih dalam pelaksanaan program INKLUSI ini, dengan Institut KAPAL Perempuan dan LPSDM NTB sebagai Mitra dan Pendamping.

Direktur Eksekutif Institut KAPAL Perempuan Misiyah yang hadir secara virtual menyampaikan program ini juga merupakan kelanjutan program yang telah dijalankan Insitut KAPAL Perempuan di Lombok Timur yang baru saja berakhir, yaitu program ACTION.

Baca Juga :  Universitas Mataram Tingkatkan Kolaborasi dalam Implementasikan Program Merdeka Belajar

Sejumlah inteverensi atas dilaksanakannya Program INKLUSI termasuk sebagai bentuk respon terhadap dampak pandemi Covid-19 yang masih terasa. Ditambah pula memperkuat peran masyarakat sipil dalam mengatasi penyebab marjinalisasi di Indonesia. Serta yang terpenting adalah mendukung komitmen Indonesia dalam mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

 


Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments