AmpenanNews.com – Safari Ramadhan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sejak tanggal 10 April, samapi tanggal 22 April 2022, di 12 kecamatan se-Loteng itu nyatanya belum efektif dilaksanakan. Pasalnya, masih banyak yang perlu diperbaikai terutama minimnya keterlibatan para tokoh pemuda.
Sejatinya kegiatan tersebut sangat bagus dan luar biasa, mengingat dengan kondisi saat ini yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga sangat penting pemda menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan tersebut.
Namun disisi lain, nyatanya program safari tersebut hanya diikuti oleh pemerintah desa (Pemdes) saja tanpa ada keterlibatan dari tokoh pemuda pada kecamatan tersebut.
“Kegiatan itu sangat bagus dan kami sangat menyambut baik, akan tetapi sayangnya tidak ada undangan untuk melibatkan para tokoh pemuda dan tokoh masyarakat,” Ungkap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Rifai saat ditemui wartawan, Senin (18/04/22).
Ia menyebutkan bahwa, bagaimana bisa suara pemuda dapat disampaiakan kalau dalam agenda sepenting itu saja mereka (Pemuda) tidak dilibatkan.
“Kalau hanya mengundang para kepala desa, kepala dusun saja itu pasti akan mendapatkan informasi bagus. Karena mereka takut pada atasannya. Beda kalau pemuda yang ikut,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, keterlibatan para pemuda dalam kegiatan semacam itu merupakan hal yang sangat penting. Sehingga, kedepannya itu sebagai evaluasi agar agenda tersebut dapat membawa warna yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Harapan saya kedepannya semua masyarakat dilibatkan, supaya lebih meluas tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dilibatkan,” Harapnya.
“Supaya tidak monoton itu-itu saja, dan kalau bisa semua marbot yang ada di Lombok Tengah diundang, pada bulan ramadhan tahun ini” pungkasnya. (di)