Bahaya Aborsi Terhadap Kesehatan Wanita
Terjemahan

Bahaya Aborsi Terhadap Kesehatan Wanita
Penulis : Dina Putri Andani
Mahasiswi Universitas Mataram Prodi Sosiologi Murni

Aborsi adalah praktik menghentikan kehamilan dengan menghancurkan janin yang ada dalam kandungan.

Terjadinya aborsi ini biasanya memiliki alasan yang bermacam-macam rupa, namun ada juga yang melakukannya karena alasan medis atau korban dari tindakan pemerkosaan hingga masalah ekonomi.

Jika dibedakan dengan keguguran maka aborsi ini jauh lebih kejam secara manusiawi dimana dilakukan secara spontan.

Aborsi setiap hari diperkirakan sekitar 55.000 tidak aman terjadi
Mengugurkan kandungan bisa menyebabkan seseorang mengalami komplikasi kesehatan, terutama pada organ reproduksi.

Hal ini dapat terjadi jika tindakan aborsi tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai dengan petunjuk dokter maupun pihak medis.

Di Indonesia, tindakan aborsi ini juga dianggap tindakan pembunuhan. Karena cabang bayi yang baru dibuahi berhasil yang menandakan bahwa adanya kehidupan baru dalam rahim namun jika dilakukan aborsi maka sama saja secara tidak langsung membunuh kehidupan yang ada didalam dan menghentikan pertumbuhannya.

Baca Juga :  KPU Kota Mataram, Tujuh Orang Peserta Seleksi PPK Gagal Administrasi

Di Indonesia, aturan mengenai tindakan aborsi diatur dalam pasal 75 UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Dalam undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa aborsi di Indonesia tidak diizinkan, kecuali untuk kondisi darurat medis yang mengancam nyawa ibu atau janin serta bagi korban pemerkosaan.

Namun terlepas dari resmi atau tidak tindakan aborsi ini bertentangan dengan nilai-nilai sosial masyarakat Indonesia.

Aborsi bisa berbahaya bila dilakukan ditempat praktik ilegal, ditangani oleh orang orang yang tidak mempunyai kemampuan medis serta tidak didukung oleh alat medis terkait. Dikatakan berbahaya karena bisa berujung kepada kematian bagi Si ibu.

Oleh karena itu, jika ingin melakukan aborsi maka lakukan di rumah sakit. Namun kembali lagi faktanya tindakan aborsi sama saja membunuh dan itu sangat tidak manusiawi. Tindakan aborsi ini mempengaruhi kesuburan seorang wanita.

Jika pernah melakukannya maka masih bisa kemungkinan hamil lagi, asalkan aborsi yang dilakukan sesuai prosedur dokter dan tidak ada kerusakan pada organ reproduksi.

Baca Juga :  Polemik Mutasi Kasek SDN 2 Keruak Lotim Antara Wali Murid dan Dikbud

Komplikasi kesehatan pada wanita bisa berupa pendarahan, masalah pada rahim akibat kurang bersih saat pengangkatan bagian tubuh bayi. Jika secara mental si ibu akan mengalami depresi dan stress.

Jika dilihat dari Perspektif Sosiologi Kesehatan dimana menggunakan cara pandang yang berbeda dalam mengkaji fenomena aborsi ini.

Dalam teori anomali aborsi ini merupakan sebuah penyimpanan satu bagian tubuh manusia dan dilakukan secara sadar.

Anomali sendiri, tidak sekedar berbicara tentang penyimpanan dari hal biasa. Tetapi, meliputi penyimpanan dari norma yang seharusnya sesuai dengan ketentuan aturan, atau toleransi sosial dan ini berkaitan dengan status, kedudukan dan peran seseorang dalam suatu lingkungan masyarakat.

Gejala sosial yang terjadi akibat pergaulan bebas dikalangan remaja telah banyak menelan korban tercatat dalam setahun ada 2 juta yang melakukan aborsi.

Penulis mengambil contoh kasus yang terjadi di NTB. Pada tahun 2020 dimana mahasiswa asal Sumbawa ditangkap karena kasus aborsi namun akhirnya menikah yang berlangsung di Musholla Polresta Mataram.

Baca Juga :  Desa Kembang Kuning Juara Terbaik I Lomba Kampung Sehat NTB

Kasus ini banyak terjadi dikalangan remaja dimana tidak ada pengawasan orang tua dan terlalu bebas dalam melakukan hubungan.

Masalah aborsi dikalangan remaja ini telah menjadi masalah sosial yang besar dan nyata yang termasuk penyimpanan sosial dalam masyarakat baik kota maupun desa.

Banyak remaja sekarang memilih aborsi ini sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah.

Saat ini aborsi masih menjadi perdebatan dalam masyarakat ada yang pro atau setuju namun masih banyak yang kontra.

Efek bagi kesehatan pasca melakukan melakukan aborsi bisa berupa sakit perut, diare, mual, muntah dan lebih buruknya kematian dan juga infeksi rahim yang berujung ke tidak dapat lagi mempunyai anak.

Jadi meskipun aborsi boleh dilakukan namun alangkah baiknya utamakan kesehatan pada diri sendiri.

 


Subscribe
Notify of
guest

4 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments
Dewi
Dewi
2 tahun lalu

Aborsi sangat tidak manusiawi, kecuali alasan medis yang membahayakan bagi kesehatan ibu atau janin.
Artikel ini penting dibaca oleh remaja dan juga orang tua.

Hendrig
Hendrig
2 tahun lalu

Ilmu yang sangat bermanfaat, apalagi saat-saat sekarang banyak remaja yang berfikir singkat…. boleh saya copas bu…??

Ismi Winarni
Ismi Winarni
2 tahun lalu

Artikelnya bermanfaat sekali…
Bertambah lagi 1 Ilmu yang kita dapat👍