
Pra Musim MotoGP Meninggalkan Kesan Buruk Pada Warga Setempat
AmpenanNews.com – Pra musim MotoGP tahun 2022 yang dilaksanakan di sirkuit mandalika, Desa Kuta, Kecamatan pujut, kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses digelar. Namun disisi lain, event itu ternyata tidak terlalu meninggalakn kesan yang baik terhadap masyarakat setempat.
Free Season MotoGP yang dilaksanakan selama tiga hari itu ternyata tidak memberikan efek bagus bagi masyarakat setempat. Bagaimana tidak, penyekatan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, dan TNI yang berada disejumlah tempat di pintu masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika), banyak mendapat komentar dari warga setempat, bahkan para pelaku wisata yang ada di kawasan KEK juga menilai bahwa penjagaan itu sangat berlebihan, terlebih – lebih kegiatan penykatan itu juga tidak ada surat edaran atau sosialisasi dari sebelumnya terhadap masyarakat.
Rata Wijaya,salah satu warga setempat yang ditemui wartawan mengungkapkan, dirinya merasa heran dengan penjagaan yang begitu sangat ketat. Baginya, seharusnya untuk para pelaku pariwisata atau masyarakat setempat tidak diperlakukan seperti itu, dengan adanya penyekatan yang dilakukan pihak TNI dan Polri itu membuat mobilitas masyarakat berkurang.
‘’jujur saya terkejut dan heran ketika melihat pengamanan yang begitu sangat ketat, kami yang biasanya melakukan aktifitas membangunkan ekonomi melalui pariwisata ini bingung tiba – tiba dicegat dimana – mana, kegiatan itu juga tidak ada pemberitahuan terhadap kami sebagai masyarakat setempat’’ Ungkap Rata Wijaya warga setempat, Minggu (13/02/22)
Tidak hanya itu, pria yang kerap disapa Rata itu juga mengatakan, dengan adanya penyekatan itu, tidak sedikit para wisatawan yang berasal dari luar Lombok Tengah yang terpaksa harus putar balik kendaraanya. Yang mana seharusnya, Ia berharap seluruh warga lokal dapat menikmati antusias menonton ajang tersebut.
‘’banyak warga yang berasal dari Mataram, Lombok Timur, yang terpaksa balik kanan. Seharusnya mereka diberikan untuk menyaksikan langsung atau hanya mendengar raungan kanalpot saja sebenarnya mereka sudah senang,’’ Kata Rate.
Selain itu, Rate juga menyinggung terkait dengan adanya sebuah pemberitaan tentang Gubernur NTB (Dr. Zulkiflimansyah) yang menonton dibelakang pagar sirkuit bersama masyarakat. Namun ternyata, seusai Gubernur menonton. Warga yang hendak menonton melalui tempat tersebut dibubarkan oleh pihak kepolisian.
‘’apa yang diposting oleh pak gubernur itu ternyata adalah prank, pejabat bisa kita masyarakat yang ingin menikmati suasana saja tidak diperbolehkan,’’ Singgungnya.
Bahkan, Rate menilai bahwa pemerintah gagap sebagai tuan rumah penggelaran even internasional. Terlihat dari tidak ada garis koordinasi yang jelas dalam penyelenggaraan pra musim ini.
‘’seharusnya pemerintah kabupaten atau pemerintah provinsi membuat surat edaran terlebih dahulu kalau ada penyekatan terhadap masyarakat. Kami tidak mempermasalahkan adanya penyekatan ini, tapi aturannya harus jelas,’’ tegasnya.
Sementara, Lalu Sandika Irawan, ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Lombok Tengah sangat menyesalkan adanya penyekatan masyarakat itu. Baginya, pihaknya sudah susah payah dari sekian lama memberikan pemahaman tentang pariwisata, sehingga masyarakat mau secara aktif maupun pasif mendukung berbagi jenis kegiatan pariwisata. Namun itu terlihat sia – sia ketika masyarakat setempat saja tidak diberikan akses untuk beraktifitas.
‘’kami sangat menyesalakan perilakuan seperti ini. Banyak teman saya yang bertanya kenapa ada penyekatan dimana- mana, katanya kaloborasi tapi tidak ada kaloborasi itu, itu hoax semua. Tapi mereka ingin menikmati sendirian,’’ sesalnya.
Pelaku wisata itu juga menyebutkan, banyak tamu yang harus puter balik. Parahnya lagi, salah satu serpernya yang ingin melakukan selancar di pantai seger juga tidak diizinkan oleh petugas penjaga.
‘’yang tidak punya stiker di mobilnya pasti disuruh putar balik. Bahkan diduga ada salah satu GM Hotel yang katanya sudah mempunyai kartu pass bagi pengelola hotel tetap saja tidak dibolehkan masuk. Ini artinya mereka mau menikmati sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas,’’ sebutnya.
Waduh brarti foto pak gub sama penonton yg di luar pagar itu bagaimana?? Oke klo msk byr ato pake kartu VVIP… Sdgkn kita warga yg TDK mampu membayar yg hanya bisa nonton dr luar saja TDK boleh ya susah lah… Koordinasi yg ga jelas
Pemerintah harus lebih bijak lagi, 🥺🥺🥺
Mau balap mau tidak balap sementara ini tidak menguntungkan bagi saya
Kayaknya perlu ada statment pihak aparat, management Mandalika sirkuit …supaya beritanya berimbang kawan.
Terpaksa Saya Nonton Lewat Bukit 🤩🤩🤩
Biasa para aparat lagi kelaparan pngen cari duit….apalagi skrg bukan ajang MotoGP aja bahkan lagi sebentar akan ada musim putri Mandalika atau nyale….org luar nggak di larang tapi warga setempat yg akan di cegat….
Mantap sekali lagi ini adalah sop evant berkelas dunia teruskan pak sy dukung semua utk kelancaran dan keamanan toh ini bersipat sementara.😻😻😻perdulikan org yg nyinyir