Suhu yang Lebih Dingin dan Kecepatan Angin di NTB Meningkat
Terjemahan

AmpenanNews. Potensi suhu yang lebih dingin disertai ke cepetan angin di wilayah NTB semakin meningkat.

Hal tersebut merupakan tanda bahwa sudah memasuki musim kemarau, demikian pers rilis yang disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid Lombok Tengah.

Dalam penjelasannya, berdasarkan hasil pemantauan kondisi atmosfer di Wilayah NTB saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Hal ini yang mempengaruhi suhu terasa dingin dari biasanya. Wilayah NTB, sangat dipengaruhi oleh angin monsunal yang bergerak secara periodik.

Pada saat ini, angin dari Australia atau sering disebut dengan angin timuran membawa massa udara dingin dan kering yang bergerak ke Asia melewati Indonesia khususnya wilayah NTB, yang sangat mempengaruhi proses pertumbuhan awan.

Baca Juga :  Bulan Ini Universitas Mataram Buka Pendaftaran Jalur Mandiri

Walaupun ketika siang hari terlihat cerah tidak terdapat awan di langit maka gelombang pendek akan terserap sempurna oleh permukaan bumi.

Kemudian pada saat malam hari yang cerah dan tidak terdapat tutupan awan, gelombang panjang akan terpancarkan seluruhnya ke angkasa tanpa adanya pantulan kembali oleh awan.

Hal tersebutlag yang menyebabkan pada saat malam hari suhu terasa lebih dingin.

Seperti kita ketahui bahwa angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, untuk saat ini antara BBS (Belahan Bumi Selatan) dan BBU (Belahan Bumi Utara).

Antara BBS dan BBU mempunyai perbedaan tekanan yang signifikan yaitu 1026 hPa di BBS dan 1004 hPa di BBU,

Baca Juga :  Aktivitas Kegempaan Wilayah NTB Periode 5 - 12 Juni 2020

Sehingga hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Privunsi NTB dan sekitarnya.

Untuk masyarakat, dihimbau agar mewaspadai adanya potensi suhu yang terasa lebih dingin dengan menggunakan pakaian atau selimut yang tebal dan menggunakan krim sebagai pelembab kulit saat siang hari yang terik.

” Waspadai adanya peningkatan kecepatan angin yang bisa mengakibatkan pohon tumbang. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, Website: cuaca.ntb.bmkg.,instagram: @infocuacantb, Facebook: Stamet ZAM, Twitter: @cuacaNTB_BMKG.” Tutup Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Zam, Cucu Kusmayancu, S.Kom.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments