Terjemahan

Covid-19 (coronavirus disease) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Orang yang terkena virus ini harus segera ditangani ditanganin untuk menghentikan penyebaran dan penularannya ke orang lain. Di desa Perampuan, Labuapi, Lombok Barat, NTB penanganan mengenai masalah Covid-19 masih sangat minim dan jauh dari kata maksimal. Banyak warga yang menyepelekan dan seakan tidak peduli dengan masalah ini. Sehingga masalah Covid-19 ini masih menjadi masalah yang serius yang segera harus diatasi.

Walaupun ada beberapa warga yang terduga terkena virus ini, namun masih belum ada penangan-penangan serius yang dilakukan oleh Kepala desa selaku perangkat desa dalam menangani virus Covid-19 yang sedang melanda. Penyemprotan disinfektan pun hanya sekali dilakukan namun tidak ke semua rumah-rumah warga, hanya sebagian wilayah saja selebihnya tidak ada. Anjuran untuk memakai masker pun tidak ada sehingga banyak warga yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Selain itu petugas Puskesmas desa Perampuan pun tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga medis utama bagi warga desa. Para petugas Puskesmas tidak menangani pasien terduga positif Covid-19 dengan seharusnya sesuai standar kesehatan Covid-19 bahkan petugas Puskesmas seakan tidak melakukan apapun walaupun sudah mengetahui ada warga yang positif Covid-19.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Himbau Masyarakat Lombok Barat Tidak Berwisata

Di desa Perampuan sendiri ada beberapa kasus positif Covid-19. Salah satunya warga yang berstatus ODP (Orang Dalam Pantauan) yang dari pihak medis dianjurkan untuk karantina mandiri sampai hasil test kedua keluar, namun pasien yang dinyatakan reaktif virus Covid-19 tersebut masih berkeliaran ke luar rumah dan tidak mau melakukan karantina. Tidak ada tindakan yang dilakukan agar pasien tersebut mau untuk dikarantina, mereka membiarkannya begitu saja. Hal ini menimbulkan perdebatan oleh beberapa warga sekitar tempat tinggal pasien tersebut karena warga takut ikut terinfeksi virus covid-19.

Selain itu ada kasus positif Covid-19 yang menyebabkan salah seorang warga meninggal. Namun pemakamannya dilakukan seperti biasa tanpa adanya pemakaman standar Covid-19, bahkan banyak warga dan kerabatnya yang datang untuk menghadiri proses pemakamannya. Tidak ada penanganan khusus yang dilakukan dari pihak Rumah Sakit tempat dia dinyatakan meninggal. Terlebih lagi tidak dilakukannya karantina kepada anggota keluarga pasien meninggal, dan tidak adanya rapid atau swab test yang dilakukan.

Baca Juga :  Komisi Pemberantasan Korupsi ke Lombok Timur, Ada apa ya?

Seharusnya seluruh anggota keluarga yang tinggal bersama melakukan rapid test dan karantina untuk memastikan tidak adanya anggota keluarga lain yang ikut terinfeksi Covid-19. Petugas Puskesmas memiliki peran untuk memantau mengenai perkembangan Covid-19 yang terjadi, namun hal ini tidak dilakukan. Hal ini menimbulkan pertanyaan disebagian warga, mengapa tidak dilakukannya rapid test atau karantina kepada anggota keluarga pasien meninggal. Masalah ini sangat membuat khawatir warga sekitar dan tidak tahu harus melakukan apa. Untuk melaporkan kepada pihak yang lebih tinggi seperti Dinas Kesehatan pun warga tidak mengerti dan memilih diam.

Pengetahuan dan pemahaman warga desa Perampuan mengenai virus Corona atau Covid-19 ini memang sangat rendah. Kebanyakan warga desa masih awam dan belum memahami apa sebenarnya virus Covid-19 ini, bagaimana cara penyebarannya dan bagaimana cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan. Seharusnya dari awal warga desa sudah diberikan edukasi mengenai Covid-19 ini, edukasi ini bisa dilakukan oleh petugas Puskesmas yang memiliki peran tersebut. Selain memberikan edukasi, warga desa juga harus diberikan sosialisasi dan arahan mengenai bahaya dan dampak Covid-19 ini. Sehingga warga lebih berhati-hati kedepannya. Dan juga dalam penanganan ini harus adanya kerjasama sama antara Kepala Desa dan warga serta dengan petugas Puskesmas agar pandemi ini cepat selesai dan aktivitas sehari-hari bisa berjalan normal kembali.

Baca Juga :  Babinsa Kodim 1602/Loteng Dampingi Pembagian Bansos

Saya sebagai penulis opini ini berharap agar masyarakat lebih memperhatikan lagi mengenai masalah ini dan tidak menganggap sepele terhadap virus Covid-19 yang sedang menjangkit. Dan juga agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ini agar mengatasi Covid-19 ini dengan serius dan melakukan penanganan yang seharusnya dilakukan.

Rahmi Dwi Yuliatna Program Studi Sosiologi Universitas Mataram

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments