Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum.,
Terjemahan

AmpenanNews. Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum., panen perdana ayam potong (ayam broiler) di laboratorium praktek kerja mahasiswa Unram secara resmi yang berlokasi di Dusun Teojong-ojong, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (18/10).

Prof. Husni mengatakan bahwa Unram terus berupaya mengoptimalkan aset-aset yang dimilik,i sehingga bisa memberikan nilai tambah secara ekonomi agar dapat mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unram non UKT.

Mengingat laboratorium (lab) tersebut dibawah pengelolaan Badan Pengelola Usaha (BPU) Unram.

Hal itu menurutnya, karena prospek dibidang pertanian dan peternakan sangat menjanjikan, terlebih Unram memiliki para ahli dibidang tersebut.

“Kedepan juga akan kita kembangkan penggemukan sapi,” ungkapnya.

“Perikanan juga, terlebih lahan Unram di lingsar juga sangat progressif jika dijadikan sebagai tempat budidaya ikan,” sambungnya.

Rektor Unram ke-9 itu pun mendorong BPU untuk terus mengembangkan unit-unit usaha potensial yang dimiliki Unram. Tak lupa pula dia mengajak segenap pimpinan yang ada di Unram agar melakukan berbagai terobosan, untuk berkreasi menghasilkan berbagai produk riset.

“Sehingga tidak hanya menghasilkan nilai tambah bagi para peneliti, namun juga bagi Prodi (Program Studi, red.),” ujarnya.

Baca Juga :  Kades Darek Diminta Non Aktif Sementara

Sementara itu Direktur Utama BPU Unram Prof. Dr. Ir. Muhammad Ichsan, MS mengatakan, lab mahasiswa tersebut merupakan lab praktek kerja peternakan dan menjadi salah satu dari sekian banyak unit lab yang ada di Unram.

Selain menjalankan fungsi bisnis, lab itu juga berguna untuk melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa dengan Program Studi (Prodi) terkait.

“Ini juga menjadi lab terapan untuk mendukung program merdeka belajar dan kampus merdeka itu,” tuturnya.

Guru Besar Ilmu Produksi Ternak Unggas yang akan purna tugas pada Desember 2020 mendatang itu berharap, lab tersebut bisa menjadi pelecut Unram untuk terus berkreasi sehingga terus inovatif dan solutif menghadapi kebutuhan masyarakat dan menjawab tantangan zaman.

“Semoga ini bisa menjadi trigger (pemacu, red.) untuk menggerakkan bidang-bidang yang lain sesuai dengan prodi yang ada,” harapnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Usman, S.Pd selaku Sekretaris Desa Selbung. Usman menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Unram karena telah menjadi promotor dibidang peternakan.

Dia yang juga beternak ayam potong, berbagi tips cara merawat ayam potong agar tetap sehat dan bersih kepada BPU Unram.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Paparkan Potensi Pariwisata Provinsi NTB Di Nasional

Dengan keberadaan laboratorium ayam potong Unram didaerahnya tersebut, dia berharap Unram dan masyarakat bisa bersinergi dan saling menguntungkan satu sama lain.

“Seperti simbiosis mutualisme, saya berharap Unram dan masyarakat bisa bersinergi dan saling memberi kebermanfaatan satu sama lain,” katanya.

Direktur Produksi BPU Unram Tapaul Rozi, S.Pt., M.Si mengaku, ternak ayam potong di lab Unram itu telah dimulai sejak tanggal 18 September lalu dengan jumlah 9.600 ekor. Diternakan selama tiga puluh hari, dengan berat saat panen mencapai 1,7 kg.

Dia juga menjelaskan, peternakan ayam potong milik Unram memiliki keunggulan dibanding peternakan ayam potong yang lazim di masyarakat.

Peternakan ayam potong Unram menggunakan kipas dinding (wall fan) untuk mengatur sirkulasi udara didalam kandang, sehingga udara tetap segar.

“Jadi respon ayam bagus, karena ayam menyukai suhu yang rendah atau sejuk begitu, sehingga pertumbuhannya bagus,” urainya.

Menurutnya ayam hasil ternak Lab Unram itu telah memenuhi standar Cobb untuk pertumbuhannya.

Sehingga layak untuk dipanen dalam umur 30 hari. Padahal umur seperti itu di masyarakat bobotnya masih 1,5 atau 1,4 kg, ujarnya.

Baca Juga :  Dandim 1628/KSB Buka Karate Open Championship

“Sehingga dengan bobot seperti itu dan umur panen yang relatif cepat, akan membuat masyarakat menjadi tertarik,” serunya.

Dia mengungkapkan, keberadaan lab Unram dikawasan itu juga dimaksudkan untuk menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat yang beternak ayam potong.

Sehingga dengan sentuhan teknologi yang minim biaya, bisa mempercepat usia panen dengan bobot yang melampaui standar layak panen.

”Jadi, dengan berat badan yang tinggi, umur yang pendek, bisa menciptakan efisiensi dalam beternak ayam, sehingga jika efisiensi sudah masuk, maka keuntungan juga otomatis akan besar,” katanya.

Adapun Muhammad Syarif Hidayatullah selaku perwakilan perusahaan PT. Mitra Sinar Jaya (MSJ) menerangkan, kedepan perusahaan akan semakin meningkatkan jumlah populasi dan ingin mengubah metode peternakan yang open house (kendang terbuka), menjadi close house (kandang tertutup) atau semi close house (kendang setengah tertutup).

Technical Support perusahaan mitra Unram itu juga mengharapkan para peniliti Unram terus meneliti sehingga menemukan metode mutakhir yang bahkan lebih murah dari metode budidaya dengan close house.

“Apalagi peluang ayam broiler ini sangat besar sekali dan permintaan setiap tahunnya juga terus meningkat,” tukasnya.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments