AmpenanNews. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur H.M.Abadi, SP menyampaikan pada musim tanam kali ini terdapat sekitar seratus hektar lahan pertanian padi yang mengalami kekeringan.
Ia menjelaskan dari seratus hektar sawah yang mengalami dampak kekeringan tersebut paling banyak terletak pada Wilayah Selatan Lombok Timur dan Kecamatan Suela, serta sebagiannya di kecamatan lainnya.
Adapun upaya yang akan di lakukan oleh Dinas Pertanian agar dapat meminimalisir dampak kekeringan pada lahan pertanian masyarakat di beberapa Kecamatan tersebut. Dinas pertanian Lotim akan menggelontorkan bantuan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) pompa air.
“Bantuan BBM pompa air bagi petani ini sedang kita coba di Wilayah Selatan, lanjutnya dan Rata-rata petani yang mengalami kekeringan ini juga sudah masuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga apabila terjadi kerugian secara material masih bisa ditanggulangi, karena masyarakat petani akan mendapatkan sekitar 6 jutaan per hektar” jelasnya.
Masih kata H.Abadi, pada awal Juni lalu di Kabupaten Lombok Timur telah terjadi hujan lebat, meski demikian Kesubagkan atau Pekaseh telah memberikan imbauan kepada masyarakat petani agar tidak menanam padi, sehingga saat ini tidak semua petani menanam padi melainkan menanam tanaman tembakau.
“Pekaseh atau Kesubagkan sebelumnya sudah tanggap dengan memberikan imbauan kepada masyarakat saat terjadi hujan bayangan pada awal Juni lalu untuk tidak menanam padi, tetapi rupanya masyarakat petani coba-coba menanam padi” bebernya.
Sementara itu berbicara soal sumber air, H.Abadi menjelaskan keberadaan sumber air bagi lahan pertanian di Lotim sampai dengan saat ini masih sangat di butuhkan dan Dinas Pertanian telah membuat proposal untuk itu ke Pusat.
“Sebelumnya bupati sudah bersurat untuk dapat membuat proposal kemudian di ajukan ke pusat agar bisa membangun pompa air dalam, semoga usulan pompa air dalam ini di setujui oleh pusat agar dapat mengurangi persoalan sumber air di Lotim” harapnya.