AmpenanNews. Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri acara penutupan Pelatihan Akbar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Kegiatan tersebut memiliki tema “Kemanfaatan Efektif dan Saintifik untuk Membentuk Akhlak, Daya Pikir Kritis dan Kreativitas Anak” yang berlangsung di Ballroom Islamic Center, Kamis (13/2/2020).
Pemprov NTB Berusaha Wujudkan Masyarakat yang Sehat dan Cerdas
Kegiatan ini digagas oleh OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB, TP-PKK Provinsi NTB, Bunda PAUD dan Indonesia Heritage Foundation dan dihadiri oleh ratusan guru PAUD dari seluruh NTB.
Mengawali sambutannya, Gubernur mengatakan bahwa akan sangat rugi jika tidak memaksimalkan kecerdasan perempuan-perempuan hebat yang ada di Republik Indonesia, khususnya di Provinsi NTB.
Gubernur yang kerap disapa Bang Zul tersebut menyampaikan rasa rasa terima kasihnya kepada OASE KIM. Ia meyakini bahwa guru-guru di NTB akan selalu ramah, bersahabat penuh kehangatan.
“Anak-anak di NTB akan bahagia, punya kontribusi besar untuk membangun, bukan hanya NTB atau Indonesia melainkan dapat mengubah wajah dunia di kemudian hari. Terima kasih atas pendidikannya yang luar biasa,” jelas Bang Zul.
Bersamaan dengan itu, hadir juga dalam penutupan tersebut Ketua TP-PKK Provinsi NTB yang juga Bunda PAUD Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada isteri-isteri Menteri Republik Indonesia yang tergabung dalam OASE KIM dan Indonesia Heritage Foundation yang telah memberikan ilmu kepada guru-guru PAUD yang ada di NTB.
“Ilmu yang mengalir itu tak akan habis, jadi InsyaAllah ini adalah sebuah amal jariyah dari ibunda semua. Ilmu ini akan kita sampaikan kepada anak-anak kita di NTB, kasih sayang, cinta, ilmu dan semua amanah ilmu yang sudah kita dapatkan selama tiga hari ini,” jelas Hj. Niken.
Di akhir sambutannya Hj. Niken berharap agar ilmu yang telah didapatkan terus diasah, sehingga para pendidik tetap bersemangat menjadi guru-guru yang inspiratif.
“Akan rugi jika perempuan-perempuan kuat di Republik Indonesia ini tidak dimaksimalkan,” ujarnya.