Terjemahan

Ampenan News. Tahun ini Dinas Sosial Kabupaten Lombok Lombok Timur berencana akan melibatkan pendamping PKH untuk dapat melakukan pendampingan terhadap Kasus Stunting di Dua Kelurahan yang ada di Kecamatan Selong.

Dijelaskan oleh H. Ahmat, “di Dua Kelurahan Selong dan Denggen nanti, akan ada satu pendamping dalam satu kasus Stunting. Untuk di Kecamatan Selong sendiri ada 185 angka kasus stunting, maka kedepan kita butuh 185 jumlah pendamping”

Masih kata Ahmat, dari mana saja pendamping yang akan dilibatkan nanti oleh Dinas Sosial dalam program ini, tentu semua pendamping PKH yang bertugas pada wilayah tersebut akan kami pakai” ungkapnya pada wartawan diruang kerjanya, Rabu (23/10).

Baca Juga :  WA Beberapa Kadis Lotim Dihack oleh Orang Tak Bertanggungjawab

Adapun tugas dan fungsi dari para pendamping ini nantinya, yaitu tugasnya melakukan monitoring pada setiap Minggu terkait dengan proses pemberian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas atau Home Care Stunting.

Sementara itu pada Rabu Pagi (23/10), Dinsos Lotim turun langsung ke Kelurahan Denggen, dalam rangka membagikan makanan tambahan bagi penderita Stunting.

“Tadi kami sudah memberikan makanan tambahan berupa telur kepada penderita Stunting yang ada di Kelurahan Denggen. Saya tetap berharap kepada puskesmas setempat agar lebih maksimal lagi dalam program stunting ini, mengingat ini ranah kesehatan, sementara Dinas sosial sifatnya hanya membantu” jelas dan harapnya.

Begitu juga disampaikan Ahmat. Dalam program penurunan angka Stunting ini, Dinas Sosial Lotim hanya kebagian di Kecamatan Selong. Karena setiap OPD itu sudah membawahi beberapa kecamatan dan Desa. “jadi dalam hal ini bukan menjadi tugas Dinas sosial saja, akan tetapi semua Dinas yang ada di Lotim memiliki tugas yang sama dalam mengentaskan angka kasus stunting ini”

Baca Juga :  Gubernur Serukan Sholat Idul Fitri di Rumah dan Mall di Tutup

“Jadi kami semua OPD punya tanggungjawab dan peran masing-masing untuk dapat menuntaskan angka stunting di Kab.Lotim lanjutnya, dan dari hasil koordinasi kami dengan OPD terkait lainnya, rata-rata mereka sudah menjalankan programnya, hanya saja sebatas kita sebagai penanggungjawab. sementara pelaksanaannya ada ditingkat bawah dalam hal ini Desa dan Puskesmas” ucapnya.

Menyingung soal singkronisasi prongam stunting dengan Pemdes. Kepala Dinsos Lotim tekankan, terutama kepada Desa dan Puskesmas agar dapat memanfaatkan waktu jadwal posyandu sebagai ajang education kepada masyarakat.

“Kendati puskesmas saat ini sudah maksimal melakukan kegiatan posyandu, tetapi itu hanya sebatas melakukan pemeriksaan saja kepada masyarakat dan belum ada dilakukan kegiatan education kepada masyarakat kendati di situ orang-orang kesehatan memiliki peran dan fungsi selaku pendidik, pelayan dan lain-lain” katanya. An001.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments