Terjemahan

AmpenanNews, Giri Menang, Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat menjadi duta mewakili desa-desa se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Lomba Desa Tingkat Nasional untuk Regional IV yang meliputi hampir seluruh desa di kawasan Indonesia Timur. Desa Suranadi bersaing bersama desa dari Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Rasa bangga disampaikan Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun saat menerima tim penilai dari pusat di Kantor Desa Suranadi, Selasa (16/7). Ia berharap Desa Suranadi mampu mengulang torehan emas yang pernah diraih oleh Desa Lingsar Kecamatan Lingsar beberapa tahun yang lalu di ajang yang sama.

“Tepat sebulan yang lalu, kita menyelenggarakan hal serupa dengan kegiatan kita hari ini, yaitu penilaian Perlombaan Desa Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alhamdulillah, Desa Suranadi telah dipercaya menjuarai perlombaan tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Ajang Seni Baleganjur Peradah NTB akan kembali dilaksanakan di Tahun 2024

“Semoga penilaian objektif yang akan bapak tim penilai berikan adalah juga bagian dari penghargaan terhadap warisan sejarah yang menjadi potret ke-Indonesia-an kita. Desa Suranadi adalah potret utuh keindahan Indonesia yang beraneka suku, agama, ras, dan golongan,” lanjutnya.

Sementara itu Ketua Tim Penilai Budiono menjelaskan ada tiga aspek yang dinilai dalam lomba ini. Aspek pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan.

“Kriteria yang dinilai sesuai format yang ditentukan mulai kelengkapan dokumen-dokumen dan kita verifikasi. Kita lihat bagaimana capaian pembangunan di desa, mulai dari aspek pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Suranadi Nyoman Adwisana menjelaskan kondisi wilayah yang luasnya mencapai 844,3 Hektar dan terbagi atas 9 dusun dengan jumlah penduduknya 6.232 jiwa ini.

Baca Juga :  Kapolres Lombok Tengah Berpamitan Kepada Anggota

Dengan total APBDes Desa sebanyak Rp. 2 milyar lebih ini, Nyoman menggunakan lebih dari Rp. 1,6 milyar atau 80% dari total APBDes untuk pembangunan, baik dalam bentuk belanja modal infrastruktur atau sarana prasarana, pembangunan sumber daya manusia, pemberdayaan, dan lain sebagainya. Artinya, desa ini mampu untuk ikut andil dalam percepatan pembangunan di Indonesia pada umumnya.

“Selain persoalan infrastruktur, maka masalah sumber daya manusia seperti angka lama sekolah di pendidikan, stunting di kesehatan, dan masalah peningkatan pendapatan di ekonomi sedang kami dorong melalui sinergi, integrasi, dan komplementaritas program lintas OPD dengan desa,” jelasnya.

Terakhir Nyoman menawarkan para tim penilai bisa mengunjungi aneka destinasi wisata di desa kami, seperti Taman Impian Suranadi dan Kampung Hijau Suranadi, kawasan hutan Suranadi, Taman Suranadi, dan lain sebagainya yang sebagian besarnya adalah warisan sejarah.

Baca Juga :  DPRD NTB Asal Sekotong Masuk Kandidat Calon Bupati Lobar 2024

“Potensi utama di desa kami adalah pariwisata, baik berupa pariwisata alamiah karena dekat dengan hutan wisata dan Taman Narmada yang kerap dijadikan tempat bumi perkemahan, namun juga dari aspek wisata religi karena memiliki Mata Air Dhang Kayangan Suranadi yang menjadi sasaran utama umat Hindu seluruh Indonesia dalam berziarah atau Tirta Yatre,” terangnya.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments