Lotim Aman Pasca Idul Adha: Masyarakat Kian Bijak, Penyakit Tak Melonjak
Terjemahan

Anews. Idul Adha 1446 H baru saja berlalu, dan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) pun kembali seperti sediakala setelah gegap gempita perayaan kurban. Seperti biasa, daging melimpah di setiap meja makan. Tapi yang tak biasa, tak ada lonjakan penyakit yang biasanya menyusul pesta daging.

‎Dalam laporan resmi yang diterima dari seluruh Puskesmas di wilayah Lotim, **Dinas Kesehatan (Dinkes) Lotim memastikan tidak terjadi peningkatan signifikan kasus kolesterol tinggi, hipertensi, maupun gangguan pencernaan pasca-Idul Adha.

‎“Laporan dari semua PKM sudah kami terima. Hasilnya sangat menggembirakan—tidak ada ledakan kasus penyakit yang biasanya muncul karena konsumsi daging berlebih,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. H. Fathurrahman, Selasa (10/9).

‎Alih-alih penyakit akibat konsumsi daging, Dinkes justru mencatat kasus yang lebih dominan seperti pneumonia pada bayi, ISPA pada orang dewasa, dan diare. Ini menunjukkan bahwa tantangan kesehatan masyarakat tetap ada, tapi bukan berasal dari tradisi makan daging kurban.

‎Fathurrahman menilai fenomena ini sebagai indikasi positif meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang bijak.

“Daging itu enak, apalagi kambing. Tapi kalau berlebihan, bisa jadi bumerang. Masyarakat kita makin paham akan hal itu,” jelasnya.

‎Meski begitu, Fathurrahman tak lupa mengingatkan kelompok masyarakat berisiko—seperti penderita hipertensi dan kolesterol tinggi—untuk tetap berhati-hati. Menurutnya, masalahnya bukan pada daging, tapi pada pola hidup.

“Jangan makan daging terus, tapi lupa olahraga. Jangan tidur larut, stres, dan abai terhadap asupan sehat,” tegasnya.

‎Pujian juga dilontarkan untuk kebiasaan masyarakat Lotim yang menanam pohon buah di pekarangan rumah**. Selain mendukung ketahanan pangan, hal ini ikut menopang gizi keluarga secara alami dan murah.

“Buah tinggal petik, murah dan menyehatkan. Ini modal penting dalam menjaga daya tahan tubuh,” tambahnya.

‎Dinkes Lotim optimistis bahwa **tren positif ini bisa terus dijaga dan bahkan menjadi model nasional** dalam menjaga kesehatan masyarakat pasca-perayaan besar.

Baca Juga :  Desa Borok Toyang Masuk 5 Besar Nasional

“Kalau pola ini terus dijaga, Lotim bisa jadi contoh daerah dengan masyarakat yang sehat meski usai pesta daging,” tutup Fathurrahman.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments